Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dinyatakan Aman, Belanda Akan Lanjutkan Inokulasi Dengan Vaksin AstraZeneca Minggu Depan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 19 Maret 2021, 14:28 WIB
Dinyatakan Aman, Belanda Akan Lanjutkan Inokulasi Dengan Vaksin AstraZeneca Minggu Depan
Menteri Kesehatan Belanda, Hugo de Jonge/Net
rmol news logo Pemerintah Belanda akan mencabut penangguhan terhadap vaksin Covid-19 AstraZeneca, setelah European Medicines Agency (EMA) menetapkan bahwa vaksin itu aman untuk digunakan.

Menteri Kesehatan Belanda, Hugo de Jonge menyampaikan dala keterangan pers nya pada Kamis (18/3) malam waktu setempat, bahwa negaranya akan memulai kembali inokulasi dengan vaksin buatan Oxford tersebut.

“Penggunaan vaksin akan dimulai selama minggu depan,” de Jonge beberapa jam setelah pengumuman EMA, seperti dikutip dari NL Times, Jumat (19/3).

Orang pertama di Belanda yang akan mulai menerima vaksin adalah 100 ribu orang yang janji temunya sempat dibatalkan ketika penggunaan vaksin dihentikan sementara di Belanda pada Minggu (14/3). Orang yang diundang untuk menerima suntikan AstraZeneca tidak akan diberikan pilihan alternatif jika mereka menunda vaksinasi hanya karena mereka meragukan studi EMA.

“Jika Anda mengatakan 'tidak, terima kasih' sekarang untuk vaksinnya, Anda akan berada di antrean belakang dan bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk giliran Anda,” kata menteri.

EMA mengatakan bahwa “manfaat vaksin dalam memerangi ancaman Covid-19 yang masih meluas (yang dengan sendirinya mengakibatkan masalah pembekuan dan bisa berakibat fatal) lebih besar daripada risiko efek samping.” Dikatakan juga bahwa tidak ditemukan hubungan yang pasti antara produk AstraZeneca dan peningkatan risiko penggumpalan darah.

Mereka juga mengatakan bahwa tidak ada satu pun vaksin yang menyebabkan peningkatan risiko kejadian tromboemboli. Namun, ini bisa dikaitkan dengan ‘kasus yang sangat jarang terjadi’ dari pembekuan darah yang dikombinasikan dengan tingkat trombosit darah yang rendah, yang dapat mencakup pendarahan. Itu mungkin termasuk CVST, suatu kondisi langka di mana gumpalan di pembuluh darah mengalirkan darah dari otak, efek samping vaksin yang diketahui dan langka.

“Ini adalah kasus yang jarang terjadi - sekitar 20 juta orang di Inggris dan EEA telah menerima vaksin pada 16 Maret dan EMA telah meninjau hanya 7 kasus pembekuan darah di beberapa pembuluh darah (koagulasi intravaskular diseminata, DIC) dan 18 kasus CVST. Hubungan kausal dengan vaksin tidak terbukti, tetapi mungkin dan perlu analisis lebih lanjut,” kata EMA dalam pernyataannya.

“Alasan kami sekarang bisa membatalkan jeda karena vaksinnya aman,” kata De Jonge. “Tidak ada satu hari pun yang boleh dilewatkan, untungnya jeda dua minggu telah dipersingkat oleh studi ini oleh EMA.”

Beberapa negara di Uni Eropa, termasuk Italia, telah menyatakan akan mulai menggunakan vaksin AstraZeneca mulai hari Jumat (19/3). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA