Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memaparkan realisasi program ini kepada Jokowi dalam acara Pengarahan Presiden kepada Penerima Kartu Prakerja tahun 2020-2021, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (17/3).
Airlangga mengatakan, jumlah partisipasi masyarakat yang mengikuti program Kartu Prakerja meningkat drastis, jika melihat perbandingan jumlah orang yang mendaftar di awal peluncurannya dengan yang sudah tercatat hari ini.
"Di awal program ini hanya ada 15 orang, dan ini di launching tepat 60 hari pada tanggal 11 April 2020, hingga gelombang 14 saat ini pendaftarnya mencapai 55,6 juta, dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote," ujar Airlangga dikutip melalui kanal Yotube Sekretariat Presiden.
Mantan menteri Perindustrian ini juga menjelaskan, serapan anggaran Kartu Prakerja ini selama tahun 2020 hampir menembus 100 persen dari total anggaran yang dialokasikan.
"Serapan anggaran di tahun lalu Rp 19,98 triliun atau 99,9 persen dari Rp 20 triliun," ucap Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menyebutkan sasaran penerima Kartu Prakerja mayoritas berasal dari kalangan anak muda yang memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
"Di sini pesertanya termasuk perempuan penyandang disabilitas dari daerah tertinggal, dan peserta dengan pendidikan SD-SMP, lansia, bahkan pekerja migran di Indonesia," jelasnya.
"Mayoritas tidak bekerja, berusia muda, terdidik dan belum pernah mengikuti pelatihan," demikian Airlangga menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: