Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan sejak Desember 2020 hingga Januari 2021 terhadap seribu pelaku usaha yang menjadi responden.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, mayoritas pelaku usaha menyatakan bahwa upaya pemerintah untuk menangani dampak ekonomi dari Covid-19 itu baik.
Di mana, sebanyak 53,8 persen dari semua responden, 53,8 persen dari kalangan UMK, dan 54,4 persen dari kalangan UMB menyatakan bahwa kinerja pemerintah menangani dampak ekonomi itu baik.
"Meskipun yang menyatakan buruk juga cukup banyak sekitar 30-an persen. Jadi mayoritas menyatakan baik, meski ada catatan negatifnya. Tapi secara umum pandangannya positif," ujar Djayadi saat memaparkan hasil surveinya melalui virtual seperti dikutip
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (7/2).
Djayadi membeberkan, ada alasan tersendiri terkait penilaian responden terhadap kinerja pemerintah dalam bidang ekonomi selama masa pandemi. Mayoritas responden yang menilai buruk karena bantuan tidak sampai kepada kalangan pengusaha. Selain itu, implementasi program tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
"Jadi ada 19,6 persen menyatakan bahwa bantuan tidak sampai ke mereka. Di kalangan UMB lebih besar lagi, yaitu 25 persenan menyatakan bantuan yang seharusnya mereka dapat itu tidak sampai," jelas Djayadi.
Sementara yang menyatakan kinerja pemerintah baik karena banyak program untuk membantu dunia usaha di masa wabah Covid-19 dan program bantuan untuk dunia usaha terealisasi.
"Umumnya karena banyak program yang mereka rasakan bisa membantu para pelaku usaha mengatasi masalah yang dihadapi akibat pandemi," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: