Peluncuran ini melengkapi berbagai sarana untuk masyarakat yang sudah ada sebelumnya, misalnya Madrasah Bisnis Al Alqsha, klinik serta Aqshamart.
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie yang ikut dalam peluncuran itu berharap agar kedua lembaga itu memberikan banyak bantuan kepada masyarakat.
“Saya sangat berharap bahwa LAZ Al Aqsha bukan hanya menghimpun dana secara maksimal di Tangsel tapi penyalurannya dapat dioptimalisasi bukan hanya untuk scholarship namun masyarakat menerima manfaat secara ekonomi," ujar Bemnyamin dalam keterangannya, Minggu (24/1).
Benyamin menjelaskan jika kolaborasi dapat diwujudkan secara bersama-sama untuk membangun Tangsel.
Menurutnya DKM Masjid Al Aqsha tidak pernah berhenti berinovasi untuk kemajuan umat.
"Saya tahu betul DKM Masjid Al Aqsha tidak pernah berhenti berinovasi dari sejak saya pernah tinggal di Latinos ini. Sampai hari ini terus menimbulkan program-program yang bermanfaat di kota tangerang selatan" terangnya.
Dia juga menyemangati para penerima beasiswa agar terus optimistis meraih masa depan. Karena masih banyak orang yang kurang beruntung namun tetap semangat meniti kehidupan.
"Selamat kepada penerima beasiswa hayo jangan putus asa. Kita tentu prihatin kepada Aisyah seorang mualaf yang ibu bapaknya meninggal karena Covid-19. Hari ini masih dirawat di rumah lawan covid-19 tapi insyaAllah pemkot akan mengulurkan tangannya dan akan memberikan program yang terbaik untuk orang-orang yang kurang beruntung seperti Aisyah dan yang lain," katanya.
Direktur LAZ Al Aqsha, Sova Budiman mengatakan, penerimaan dana zakat, infak dan shadakah di Masjid Al Aqsha De Latinos sebelumnya hanya terbatas di lingkungan masjid. Namun, setelah adanya LAZ diharapkan akan lebih luas.
"Total muzaki kita 700 orang karena di lingkungan masjid, tapi dengan hadirnya LAZ ini dari warga Tangerang Selatan sekitar 1,6 juta, 80 persen muslim, kami targetkan sekitar 3.000 orang menjadi muzaki," kata Sova.
Masjid Al Aqsha merupakan masjid kedua yang sudah memiliki izin lembaga amil zakat di Tangsel. Langkah ini menurut Sofa, bisa menjadikan masjid sebagai penggerak ekonomi ummat.
Sofa yang sebelumnya juga menggagas Madrasah Bisnis Al Aqsha (MBA) yang memberikan pendampingan kepada para bakul dan pemain ekonomi mikro sudah membuktikan hasilnya.
“Mereka bisa bebas dari jeratan rentenir dan diharapkan dengan LAZ dan gerakan beasiswa ini, masjid tidak hanya tempat ibadah. Namun, mengamalkan Islam yang rahmatan lil alamin," katanya
Dia mengatakan jika LAZ Al Aqsha akan dikelola secara profesional sehingga pada 2020 dibentuk sudah terbentuk tim seperti dewan syariah, dewan pengawas manajemen dan lainnya
"Zakat, infak, shadakah lebih dari Rp 5 miliar di 2020. InsyaAllah akan lebih memberikan manfaat," pungkasnya.