Tse disebut-sebut merupakan kepala The Company atau dikenal juga sebagai Sindikat Sam Gor, yang mendominasi pasar obat-obatan terlarang senilai 70 miliar dolar AS di seluruh Asia.
Tse yang juga terdaftar sebagai salah satu buronan paling dicari di dunia, ditahan di bandara Schiphol Amsterdam saat hendak terbang ke Kanada akhir pekan ini.
Pernyataan polisi, yang tidak menyebutkan nama Tse, mengatakan bahwa surat perintah penangkapan dikeluarkan pada 2019, dengan polisi di Belanda bertindak berdasarkan pemberitahuan Interpol.
"Dia sudah masuk dalam daftar paling dicari dan dia ditahan berdasarkan intelijen yang kami terima," juru bicara polisi Belanda seperti dikabarkan
BBC (Minggu, 24/1).
Pria 56 tahun itu kerap disandingkan seperti raja narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman, karena skala usaha obat-obatan terlarang yang dioperasikannya.
Begitu besarnya pengaruh Tse dalam dunia perdagangan obat-obatan terlarang, sampai-sampai
Reuters pernah menerbitkan penyelidikan khusus terhadap Tse pada 2019 dan menggambarkannya sebagai "orang paling dicari di Asia".
Reuters pada saat itu mengutip perkiraan PBB yang mengatakan bahwa pendapatan sindikat Tse dari penjualan metamfetamin saja bisa mencapai 17 miliar dolar AS pada tahun 2018.
Menyusul penangkapannya tersebut, Australia akan meminta ekstradisinya untuk diadili di negeri kanguru. Pasalnya, Polisi Federal Australia (AFP) percaya bahwa The Company bertanggung jawab atas hingga 70 persen dari semua obat-obatan terlarang yang memasuki negara itu.
Upaya untuk menangkap Tse sendiri telah dilakukan sejak babarapa tahun lalu. Operasi yang dikenal dengan istilah "Operasi Kungur" itu melibatkan sekitar 20 agen dari benua di seluruh dunia dengan pimpinan AFP.
Media Australia menggambarkan penangkapannya sebagai yang "paling penting" bagi polisi federal negara itu dalam dua dekade.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: