Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fokus Pencarian Tubuh Manusia, Tim Penyelam Fokus Pada Koordinat Pesawat Jatuh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 19 Januari 2021, 09:22 WIB
Fokus Pencarian Tubuh Manusia, Tim Penyelam Fokus Pada Koordinat Pesawat Jatuh
Petugas mengangkat serpihan SJ-182 ke daratan/RMOL
rmol news logo Operasi pencarian dan penyelamatan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu telah diperpanjang selama tiga hari ke depan.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Bagus Puruhito menjelaskan bahwa perpanjangan itu dilakukan setelah adanya analisa dan pengamatan terhadap dinamika yang terjadi di lapangan.

Pencarian kali ini akan difokuskan pada penemuan potongan tubuh jasad manusia.

"Fokus kami adalah menemukan human remain, semakin banyak maka akan mempermudah tim DVI dalam mengidentifikasikan korban," ujar Kabasarnas kepada wartawan, Selasa (19/1).

Terkait rencana operasi SAR hari ke-11, Selasa (19/1). Basarnas masih tetap melaksanakan proses pencarian seperti sebelumnya.

Adapun operasi di area permukaan terbagi dalam 6 sektor dan bawah air terbagi dalam 4 sektor, serta penyisiran di sepanjang garis pantai dengan melibatkan para nelayan di sekitaran lokasi.

Untuk operasi pencarian di malam hari, Basarnas masih mengandalkan operasional KRI Rigel TNI AL, KR Baruna Jaya BPPT, KN Ara Kemenkomarves, dan KN SAR Wisnu Basarnas, yang dilengkapi peralatan bawah air (underwater) seperti Multibeam Echosounder, Scan Side Sonar, Remotely Operated Vehicle (ROV), dan Ultra Short Base Line (USBL) transponder.

“Kapal-kapal tersebut menyisir 4 sektor. Pada penyisiran tersebut, ROV masing-masing kapal akan mengirimkan citra. Jika citra itu masuk dalam obyek pencarian maka akan diberi marking (tanda) koordinat. Koordinat-koordinat itulah yang selanjutnya dicari dan dievakuasi oleh tim penyelam keesokan harinya,” katanya.

Kabasarnas mengatakan area pencarian bawah laut oleh tim penyelam juga telah dipersempit dan difokuskan pada posisi koordinat jatuhnya pesawat.

“Tim selam dibagi menjadi 4 sektor area. Masing-masing sektor luas areanya 15 meter persegi dengan kedalaman air 16,4 meter,” imbuhnya.

Pada sektor 1, dilakukan penyelaman oleh Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair). Sektor 2 oleh Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Pengintaian Amfibi (Taifib).

Sektor 3 oleh Basarnas Special Froup (BSG), Polisi, Bea Cukai, Bakamla, Possi, Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) dan Potensi SAR lainnya.

Terakhir, Sektor 4 oleh Kopaska (Komando Pasukan Katak).

“Mereka melakukan penyelaman untuk mencari human body remains, material pesawat, dan memori Cockpit Voice Recorder (CVR) pada point-point yang telah diberi marking ROV,” tandasnya.

Terkait pencarian memori CVR, tim penyelam masih melakukan pencarian secara manual atau konvensional. Dengan kondisi bawah laut yang banyak terdapat serpihan pesawat dan berlumpur dan arus bawah air, para penyelam cukup kesulitan dan membutuhkan waktu relatif lama. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA