Aturan baru tersebut akan berlaku untuk semua orang yang terbang ke negara itu, termasuk warga negara Belanda.
Peraturan yang akan mulai diterapkan pada 29 Desember itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Hugo de Jonge dalam surat kepada Parlemen pada Rabu (23/12) malam.
“Maskapai yang terbang ke Belanda dari area berisiko tinggi, termasuk yang berada di dalam Uni Eropa, akan diwajibkan untuk memeriksa tes PCR negatif penumpang sebelum mereka naik ke pesawat. Tes harus dilakukan tidak lebih dari 72 jam sebelum tiba di Belanda,†tulisnya, seperti dikutip dari NL Times, Kamis (24/12).
“Jika penumpang tidak memiliki hasil tes PCR negatif yang memenuhi persyaratan, mereka tidak diperbolehkan naik ke pesawat,†tulis De Jonge.
Dia juga mengatakan bahwa akan ada pengecualian untuk kewajiban yang dipublikasikan di situs web pemerintah, tetapi daftar tersebut tidak segera tersedia.
Saat ini, Kementerian Luar Negeri telah mengklasifikasikan semua negara sebagai wilayah berisiko tinggi, dengan sebutan Kode Oranye atau Kode Merah untuk risiko kesehatan yang terkait dengan pandemi.
Penumpang yang tiba akan tetap disuruh masuk karantina selama 10 hari. Selain itu, perjalanan luar negeri hanya disarankan untuk sesuatu yang penting dan mendesak.
“Kabinet menekankan sekali lagi bahwa perjalanan luar negeri saat ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang harus melakukan perjalanan karena alasan yang diperlukan dan bahwa aturan karantina saat ini akan terus berlaku dengan langkah ini,†tulisnya.
Belanda juga sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan persyaratan serupa untuk semua bentuk transportasi penumpang komersial lainnya, termasuk bus, feri, dan kereta api. Penyedia feri dan kereta api di Inggris Raya sudah mulai melaksanakan hal ini atas perintah pemerintah Belanda, Belgia, dan Prancis.
De Jonge mengatakan bahwa ini adalah cara terbaik untuk melindungi warga Belanda dari mutasi yang lebih berbahaya dari virus corona SARS-CoV-2 yang saat ini melanda Inggris dan Afrika selatan.
“Tidak dapat dikesampingkan bahwa virus serupa seperti di Inggris dan Afrika Selatan akan ditemukan di negara lain,†katanya, mengacu pada mutasi virus yang sangat menular yang ditemukan di sana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: