Melalui akun Twitter-nya,
@ProfesorZubairi pada Selasa (15/12), ia menuturkan Belanda kembali memberlakukan lockdown untuk kedua kalinya selama lima pekan.
"Belanda lakukan lockdown jilid dua selama lima minggu. Semua tempat umum tutup hingga 19 Januari mendatang. Bahkan, warganya diminta untuk menunda perjalanan internasional yang tidak penting sampai Maret tahun depan," terang Zubairi.
"Keputusan berat, tapi mereka serius," tegasnya.
Dikutip dari
Reuters, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan pemberlakuan lockdown secara nasional mulai 15 Desember.
Semua tempat umum, seperti pusat penitipan anak, gym, museum, kebun binatang, bioskop, hingga salon akan ditutup hingga 19 Januari. Sementara sekolah akan ditutup hingga 18 Januari.
Beberapa bisnis yang diizinkan tetap buka adalah supermarket, bank, dan apotek.
Perjalanan internasional tidak penting juga akan ditutup hingga 15 Maret.
"Belanda akan tutup. Kami menyadari betapa beratnya keputusan ini tepat sebelum Natal," ujar Rutte saat memberikan pidatonya.
Rutte juga mengimbau warganya untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain.
Data menunjukkan, Belanda sudah mengonfirmasi lebih dari 600 ribu kasus Covid-19 dengan sekitar 10 ribu kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pemerintah Belanda untuk menghentikan penyebaran virus corona. 
BERITA TERKAIT: