Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kiprah Artis Senior Yessy Gusman Di Channel YouTube

Catatan Ilham Bintang

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/ilham-bintang-5'>ILHAM BINTANG</a>
OLEH: ILHAM BINTANG
  • Kamis, 05 November 2020, 12:17 WIB
Kiprah Artis Senior Yessy Gusman Di Channel YouTube
Yessy Gusman kini memiliki channel YouTube "Yessy Gusman" dengan konten seputar dirinya saat masih aktif menjadi pemain film/Istimewa
“CHANNEL YouTube pribadi saya dimulai dua bulan lalu. Lahir dalam suasana pandemi Covid-19. Karena lagi banyak di rumah, ya beres-beres lemari. Eh ketemu harta karun tumpukan album film lama, dan klipping  dari usia 12 tahun. Dari film pertama sampai film terakhir. Ketemu juga tumpukan video betacam dan CD film-film lama. Jadi ingat masa- masa itu," cerita aktris senior, Yessy Gusman, membuka percakapan pada Rabu petang (4/11).

Yessy termasuk artis film Indonesia yang pernah mencapai puncak popularitas di tahun 70-80-an. Namun, karier Yessy di filam sempat berhenti ketika memutuskan melanjutkan studi di Amerika Serikat (AS).

Gita Cinta SMA

Nama lengkapnya Yasmine DR Yuliantina Yessy Gusman SH, MBA. Kelahiran Jakarta 21 Juli 1962, Yessy mengawali debutnya di dunia film Indonesia lewat film "Gita Cinta Dari SMA" (1979) yang dibintanginya bersama Rano Karno.

Membintangi puluhan film Indonesia, namanya semakin menjulang ketika digaet sutradara kawakan Teguh Karya untuk membintangi film “Usia 18”.

Sampai sekarang Yessy masih kerap tampil main film, terbaru dalam sinetron— meski tidak sebanyak dulu sewaktu masih remaja. Waktunya sekarang lebih banyak untuk mengajar di London School.

Di sela kesibukan mengajar terutama saat pandemi, ia mencoba memanfaatkan waktu luang untuk berkreasi lewat channel YouTube.

“Anak-anak dan keponakan banyak di rumah saja, tentu perlu kegiatan positif, mereka jadi semangat dan termotivasi kalau buat konten YouTube film-film saya, apalagi mereka belum semua pernah tonton filmnya," sambung Yessy.

Menurutnya, ia selalu ingin menjadi jembatan (the Bridge) buat masa lalu dan masa kini. Kegiatannya juga terinspirasi dari komentar mahasiswa-mahasiswanya saat dipertunjukkan film-film lama. Itulah yang menjadi latar belakang kelahiran channel dengan nama “Yessy Gusman” di YouTube.

“Sebelum ini sudah banyak pihak lain yang membuat konten YouTube dari kisah kehidupan saya dan film-film saya. Viewers-nya ratusan ribu,” papar Yessy.

Subscriber channel-nya memang belum banyak. Maklum baru seumur jagung. Baru dua bulan.

Semula dia menarget segmen penonton generasi 40-60 tahun. Tapi pada kenyataannya banyak dari usia 20 sampai 40 yang ikut menikmati. Bisa lihat dari komentar-komentar mereka di YouTube.

Ada penggemar film jadul, pribadi, maupun komunitas. Ada yang karena dari kecil suka diajak nonton mamanya atau tantenya. Ada juga yang baru mulai lihat, langsung jatuh cinta dengan kisah-kisahnya, pemain- pemainnya yang natural, maupun tata bahasanya.

Ada yang lucu. Dia bikin kuis, pertanyaan seputar filmnya di YouTube. Banyak yang respons. Hadiahnya foto film dan tanda tangan Yessy, dikirim pakai JNE.

“Satu kali yang menjadi pemenang seorang ibu. Dia senang sekali. Tapi dia minta izin buat menghadiahkan foto itu bagi ayahnya yang penggemar berat saya. Ibu itu tinggal di Yogya. Maka dia kirimlah balik foto itu ke Jakarta ke alamat ayahnya," tutur Yessy.

"Lalu dia email lagi lanjutkan ceritanya. Foto itu ternyata tidak pernah sampai ke tangan ayahnya. Rupanya diambil oleh anak pertamanya yang tinggal sama kakeknya. Anaknya itu penggemar film jadul juga hehehe,” kisah Yessy.

Untuk sementara konten “Yessy Gusman” masih tayang sekali seminggu. Jumlah timnya 5 orang. Terdiri anak-anak dan keponakan.

“Semua amatir tapi kreatif, mereka learning by doing, belajar dari baca juga di Google. Saya bangga pada mereka,” ungkap Doktor bidang pendidikan anak usia dini ini.

Saat ini konten masih fokus kisah di balik cerita pembuatan filmnya tempo hari, dengan menampilkan aktor/aktris dan pekerja film serta produser dan sutradara film yang dibahas.

Salah satu topiknya yang menarik saat membahas film "Usia 18". Mengapa lawan mainnya waktu itu Dian Hasry, pemain baru yang ditemukan Teguh Karya di jalan.

Padahal, banyak orang sangat ingin film yang disutradarai Teguh Karya itu memilih Rano sebagai pasangannya. Aktor yang paling banyak berpasangan dengan dia. Rano sendiri penasaran mengapa bukan dia yang main di "Usia 18".

Selain itu Rano sendiri pingin disutradarai Teguh Karya, sineas besar Indonesia yang belum pernah menyutradarai Rano. Rano sering menyampaikan kekesalan itu kepada Yessy.

“Nah di YouTube saya edisi 'Usia 18', yang menghadirkan Hendrick Gozali, produsernya, dan Dian Hasry, saya tanyakan langsung. Dijawab tuntas oleh Pak Hendrick di situ, bahwa bukan dia yang enggak mau mengajak Rano. Tapi Pak Teguh sendiri yang ingin memakai pemain baru yang lahir dari tangannya dan Sanggar Teater Populer. Teguh merasa,  Rano besar dari sineas Sjumandjaya, meski akhirnya mendapatkan Piala Citra dari tangan sineas Arifin C. Noer lewat film "Taksi".

Yessy merencanakan YouTube-nya akan menggarap topik tentang perempuan, karya dan kehidupan untuk segmen masyarakat usia 40-60 tahun.

“Iya, dong. Saya akan serius menekuni channel 'Yessy Gusman'. Selain menjadi medium ekspressi juga berharap menjadi sumber penghasilan baru, hehehe. Doain yah,” kunci Yessy. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA