Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bara JP: Laporan Relawan Jokowi Bersatu Terhadap Najwa Shihab Cuma Cari Sensasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Rabu, 07 Oktober 2020, 17:11 WIB
Bara JP: Laporan Relawan Jokowi Bersatu Terhadap Najwa Shihab Cuma Cari Sensasi
Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Viktor S. Sirait/Net
rmol news logo Kepolisian diminta tidak perlu menanggapi laporan yang ditujukan kepada jurnalis Najwa Shihab, yang dalam acara Mata Najwa mewawancarai kursi kosong karena Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tidak mau menghadiri undangan sebagai narasumber.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Polisi tidak perlu merespons laporan itu. Kami meragukan pelapor itu, hanya cari sensasi saja," ujar Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Viktor S. Sirait, Rabu (7/10).

Viktor menilai apa yang disampaikan Najwa Shihab adalah hal wajar.

"Minta informasi dari pejabat publik, pejabatnya enggak mau hadir, dan Najwa mewawancarai kursi kosong? Penampilan kursi kosong kami lihat sebagai karya jurnalistik yang bagus. Kreatif memberikan informasi, kok jadi pejabat publik susah amat sih diundang bicara, diundang memberikan informasi publik? Jadinya kami harus wawancara kursi kosong. Itu kreativitas jurnalistik," tuturnya.

Menkes memang berhak tidak hadir, namun Najwa Shihab juga berhak memberitahukan kepada publik bahwa dia telah berusaha meminta kehadiran pejabat publik dan tidak hadir.

"Bagi kami sebaiknya yang digali adalah keterangan tidak hadir dari sang Menkes," ucapnya.

Viktor menegaskan, jangan sedikit-sedikit beda pikiran, langsung lapor polisi.

"Itu enggak sesuai dengan pikiran kita. Kami yakin sikap ini jauh dari Pak Jokowi yang sangat menghormati setiap pendapat, menghormati semua pihak," lanjut dia.

Sebenarnya yang justru menjadi pertanyaan, lanjut Viktor, adalah kenapa Menkes atau yang mewakilinya tidak bisa hadir.

"Harusnya ruang media gratisan begini dioptimalkan untuk menginformasikan kepada publik terkait Kementerian Kesehatan atau terkait penanganan Covid-19," imbuh Voktor.

Menkes atau yang mewakili bisa memanfaatkan media untuk memberitakan kepada publik terkait capaian-capaian kementerian.

"Tapi memang beda hal kalau Menkes merasa tidak bisa berbuat banyak sebagai Menteri Kesehatan," sindirnya.

Sebelumnya, Relawan Jokowi Bersatu melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya dengan sangkaan presenter Mata Najwa tersebut telah melakukan dugaan cyber bullying karena melakukan wawancara monolog dengan kursi kosong Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi merasa tersakiti dengan tindakan Najwa Shihab karena dokter Terawan tidak hadir dalam acara itu, namun tetap diwawancarai dan dijadikan parodi hingga disiarkan kepada publik.

"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela Presiden. Parodi itu suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara, khususnya menteri," kata Silvia di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/10).

Polda Metro menolak laporan Relawan Jokowi Bersatu. Pelapor disuruh ke Dewan Pers, karena yang diadukan adalah terkait karya jurnalistik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA