Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemelut Laut Mediterania, Erdogan: Mereka Mencoba Merompak Warisan Bizantium Dengan Dukungan Eropa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 27 Agustus 2020, 09:38 WIB
Kemelut Laut Mediterania, Erdogan: Mereka Mencoba Merompak Warisan Bizantium Dengan Dukungan Eropa
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan/Net
rmol news logo Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan lagi-lagi kembali memperingatkan bahwa setiap pihak yang bersinggungan dengan kedaulatan Ankara berarti harus siap menerima segala konsekuensinya.

Hal itu berlaku juga atas kemelut yang sedang terjadi di Laut Mediterania antara Turki dan rivalnya, Yunani. Turki akan mengambil apa pun yang menjadi miliknya di Mediterania, serta Aegean dan Laut Hitam, demikian kata Erdogan saat berbicara pada upacara peringatan 949 tahun Pertempuran Manzikert (Malazgirt) di  Mus, Turki timur pada Rabu (26/8).

"Turki tidak memiliki desain atas tanah, kedaulatan, atau kepentingan negara lain, tetapi tidak akan pernah membuat konsesi tentang apa yang menjadi miliknya," kata Erdogan, seperti dikutip dari AA, Rabu (26/8).

Berbicara terkait perselisihan dengan Yunani tentang hak kedaulatan Turki atas wilayah maritim dan sumber daya energi, Erdogan mengatakan bahwa Turki mendesak semua orang untuk menghindari salah langkah yang dapat menyebabkan kehancuran mereka.

"Mereka yang tidak layak atas warisan Bizantium saat ini melakukan ketidakadilan dan gerakan perompakan mengandalkan dukungan orang Eropa, yang menunjukkan bahwa mereka telah gagal belajar dari sejarah," kata Erdogan.

Komentar tersebut mengikuti penemuan gas alam utama Turki di Laut Hitam, dan konflik yang sedang berlangsung di Mediterania Timur dengan Yunani.

Erdogan mengumumkan pada hari Jumat (21/8) lalu bahwa Turki telah menemukan sekitar 320 miliar meter kubik cadangan gas alam setelah kapal bornya Fatih mulai bekerja pada 20 Juli di lepas pantai Laut Hitam.

Upacara yang dihadiri Erdogan itu untuk memperingati Pertempuran Manzikert. Sebuah pertempuran antara Kekaisaran Bizantium dengan pasukan Seljuk yang dipimpin oleh Alp Arslan pada 26 Agustus 1071 yang terjadi di dekat Manzikert, Kerajaan Armenia. Kekaisaran Bizantium dapat dikalahkan dalam pertempuran ini dan Kaisar Romanos IV Diogenes ditangkap.

Pertempuran Manzikert memainkan peran penting dalam kehancuran Bizantium dan membuka jalan bagi orang Turki di Anatolia.

Dalam jangka waktu sepuluh tahun setelah pertempuran ini, kaum Turki Seljuk telah merebut kota Nicaea. Kota tersebut berada di tepi Selat Bosporus, di seberang Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA