Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Yunani Cs Latihan Militer Di Mediterania, Erdogan Murka: Mereka Berjalan Menuju Kehancuran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 26 Agustus 2020, 17:47 WIB
Yunani Cs Latihan Militer Di Mediterania, Erdogan Murka: Mereka Berjalan Menuju Kehancuran
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan/Net
rmol news logo Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dibuat murka dengan rencana Yunani, Siprus, Prancis, dan Italia yang akan melakukan latihan militer di Laut Mediterania.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Berbicara dalam pidato peringatan kemenangan Turki atas Kekaisaran Bizantium pada Pertempuran Manzikert tahun 1071, Erdogan dengan tegas mengatakan tidak akan membiarkan Yunani bertingkah di Mediterania.

"Kami tidak akan mengkompromikan apa yang menjadi milik kami. Kami bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan," ujar Erdogan seperti dikutip Sputnik, Rabu (26/8).

"Kami meminta rekan-rekan kami untuk berhati-hati, setiap kesalahan dapat membuka jalan menuju kehancuran mereka," tambahnya memberikan peringatan tajam.

Pernyataan Erdogan tersebut muncul setelah Yunani mengumumkan, angkatan lautnya bersama Prancis, Italia dan Siprus akan melakukan latihan militer gabungan selaman tiga hari di bagian selatan Siprus dan pulau Kreta yang menjadi sengketa dengan Turki.

"Siprus, Prancis, dan Italia telah setuju untuk mengerahkan kehadiran bersama di Mediterania timur sebagai bagian dari inisiatif kerja sama empat pihak," ujar Kementerian Pertahanan Yunani pada Rabu.

Kementerian mengatakan, latihan yang disebut "Eunomia" tersebut akan berlangsung dari 26 hingga 28 Agustus 2020 di lepas jalur selatan Siprus.

Prancis pun sudah mengonfirmasi keikutsertaannya dan mengatakan akan mengerahkan tiga jet Rafale serta sebuah fregat.

Selama ini, Yunani menuding Turki telah melanggar Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) karena melakukan observasi di Laut Mediterania timur. Sehari sebelumnya, Selasa (25/8), Yunani menegaskan akan melakukan apapun untuk mempertahankan kedaulatannya.

Meningkatnya ketegangan di Mediterania muncul beberapa waktu terakhir, ketika kapal Oruc Reis milik Turki melakukan pengeboran di lepas Antalya yang menurut Yunani merupakan bagian dari zona ekonomi eksklusif (ZEE) maritimnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA