Hal tersebut dikatakan Maas saat berada di Athena pada Selasa (25/8). Dalam kesempatan yang sama dia juga mengatakan bahwa kedua negara yang telah lama bersitegang itu sedang melakukan permainan berbahaya di Laut Mediterania.
"Turki dan Yunani kini sedang bermain api di Mediterania Timur dan percikan apa pun dapat menyebabkan bencana," katanya dalam konferensi pers bersama dengan Mebteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias, seperti dikutip dari
AA, Selasa (25/8).
Maas mengatakan setelah kunjungannya di Yunani selesai dia akan langsung menuju ke ibu kota Turki, Ankara, untuk bertemu dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.
Pekan ini, baik Turki maupun Yunani sama-sama mengirimkan peringatan yang bertentangan tentang eksplorasi energi dan latihan militer di Mediterania.
Yunani telah mempermasalahkan eksplorasi energi Turki yang saat ini tengah dilakukan di Mediterania Timur dan mencoba mengotak-atik wilayah maritim Turki berdasarkan pulau-pulau kecil di dekat pantai Turki.
Turki negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania telah mengirimkan kapal bor untuk mengeksplorasi energi di landas kontinennya, dengan mengatakan bahwa Turki dan Republik Turki Siprus Utara (TRNC) memiliki hak di wilayah tersebut. Dialog untuk berbagi sumber daya ini secara adil akan menguntungkan semua pihak, kata pejabat Turki.
Maas mengatakan Turki menginginkan dialog, dan Jerman akan berupaya untuk mengurangi ketegangan.
"Dalam ketegangan baru-baru ini, UE dan Jerman mendukung Yunani," kata Maas seraya menambahkan bahwa dialog akan menguntungkan semua orang.
Sementara itu, Dendias mengatakan Yunani juga siap untuk berdialog dengan Turki tetapi terus mempertahankan apa yang disebutnya hak kedaulatan.
Selain melakukan dialog dengan Menlu Dendias Maas juga bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan mantan perdana menteri Yunani yang kini pemimpin oposisi Alexis Tsipras.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.