Kabar pecahnya kongsi aktivis itu, pertama kali diembuskan akun Twitter
@kafirradikalis melalui kicauanya pada Sabtu lalu (11/7).
“Info A1. Di Bogor malam ini, para aktivis 98 yang dulu ngadain rembuknasional98 pecah kongsi setelah ET gak mengakomodir titipan nama-nama aktivis 98 yang diplot jadi komisaris-direksi. Mereka kecewa karena AN (Adian Napitupulu) dianggap gak mampu memperjuangkan nasib mereka,†ucap akun tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul berpandangan, jika info tersebut benar dan pecahnya karena usulan Komisaris BUMN oleh Adian ditolak Erick, maka omongan Andre Rosiade ada benarnya.
“Bahwa suara-suara (kritik) Adian kepada Erick Thohir dan BUMN tak lebih dari bagi-bagi kue politik dan kekuasaan,†kata Adib kepada
Kantor Berita Politik RMOLM, Senin (13/7).
Sebelumnya, Andre Rosiade menduga kritik keras Adian Napitupulu terhadap Erick Thohir beberapa waktu lalu lantaran usulan calon Komisaris BUMN yang hingga kini belum diakomodir oleh sang Menteri BUMN.
Bagi Adib, apa yang dilakukan oleh Adian jika memang benar “mengusahakan†kelompoknya untuk menduduki posisi-posisi komisaris adalah hal yang wajar. Pasalnya, setiap kekuasaan yang diraih sudah pasti tentu ada distribusi kekuasaan.
Kendati begitu, saran Adib, Adian juga perlu mempertimbangkan kualitas orang-orangnya yang disodorkan untuk menjadi Komisaris di BUMN.
“Yang lebih penting ada outputnya. Minimal ketika mereka menjadi Komisaris perusahaan itu maju lah,†pungkas Adib.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: