Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Alasan Era PSBB Berakhir Dan Harus Masuk New Normal Versi LSI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Jumat, 05 Juni 2020, 16:21 WIB
Alasan Era PSBB Berakhir Dan Harus Masuk New Normal Versi LSI
Peneliti LSI Denny JA saat memaparkan hasil penelitian/RMOL
rmol news logo Jumlah tambahan kasus Covid-19 harian mulai menurun. Mereka yang sembuh juga mengalami meningkat pesat dan jumlah kematian menunjukan grafik menurun.

Begitu simpulan peneliti Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Rully Akbar berdasarkan hasil riset yang mereka lakukan  dengan metode kualitatif dengan studi data sekunder periode, yang bersumber dari data Gugus Tugas, Worldometer, dan WHO.

“Ada beberapa alasan, mengapa era lockdown (PSBB) berakhir dan memasuki era new normal,” kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar dalam keterangan pers melalui zoom, Jumat (5/6).

Adapunalasan bahwa saat ini Indonesia harus mengakhiri PSBB dan bersiap untuk menuju new normal antara lain karena berhasilnya penerapan PSBB. Grafik data tambahan kasus harian Covid-19 secara nasional menunjukan penurunan terus menerus sejak minggu keempat Mei 2020.

Data nasional tersebut juga menunjukan bahwa jumlah mereka yang sembuh setiap harinya terus meningkat.

“Dari data 38 wilayah yang memberlakukan PSBB menunjukan bahwa pasca PSBB, penyebaran virus di daerah tersebut relatif terkontrol,” tekan Rully.

Selain itu, ada kekharatiran bahwa jika suatu wilayah menerapkan PSBB terlalu lama, maka akan berisiko terhadap sektor ekonomi yang sama bahayanya dengan pandemik virus corona atau Covid-19.

“Berbagai ulasan telah dikemukakan para ahli ekonomi bahwa pertumbuhan ekonomi dunia mengalami pelambatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mengalami pelambatan yang berakibat pada turunnya pendapatan negara,” pungkas Rully. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA