Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dua Peternakan Bulu Di Belanda Terpapar Virus Corona, Dugaan Mereka Tertular Dari Para Pekerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 27 April 2020, 06:17 WIB
Dua Peternakan Bulu Di Belanda Terpapar Virus Corona, Dugaan Mereka Tertular Dari Para Pekerja
Hewan Mink yang menghasilkan bulu-bulu yang bagus/Net
rmol news logo Kementerian Pertanian Belanda melaporkan adanya kasus Covid-19 yang menimpa dua peternakan bulu. Beberapa hewan di sana terpapar virus corona.

Peternakan bulu yang membiakkan hewan mink itu berada di Beek en Donk dan di Milheeze, keduanya di Noord-Brabant. Masing-masing berjarak 15 kilometer. Kedua peternakan itu memiliki lebih dari 20.000 mink, seperti dikutip dari Dutch News, Minggu (26/4).

Pejabat memutuskan untuk melakukan tes hewan setelah hewan-hewan itu mengalami gejala gangguan pernapasan. Gangguan yang sama yang dialami beberapa pekerja di peternakan itu.

Mink adalah mamalia karnivora yang berwarna gelap, semi-statis, dan termasuk dalam jenis karnivora. Mereka dibiakkan untuk diambil bulunya.

Otoritas kesehatan mulai melakukan investigasi untuk menentukan sumber infeksi.

Pihak berwenang mengatakan, "Dugaan bahwa hewan itu tertular dari manusia, orang-orang yang ada di sekitar itu.”

Lembaga kesehatan masyarakat RIVM telah menutup area sekitar 400 meter di sekitar peternakan. Pejalan kaki dan pengendara sepeda dilarang melintas area itu sebagai tindakan pencegahan, meskipun belum ada bukti terjadinya penularan dari hewan ke manusia, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/4).

Namun, udara dan sampel lain diambil untuk memeriksa apakah virus itu menyebar dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang itu telah berpindah di antara hewan itu sendiri.

"Saat ini tidak ada indikasi bahwa hewan peliharaan atau hewan ternak memiliki peran dalam menyebarkan Covid-19," kata kementerian.

Menteri pertanian Carola Schouten telah memperkenalkan persyaratan pelaporan untuk semua petani bulu dan dokter hewan, yang berarti penyakit yang mencurigakan harus dilaporkan kepada pihak berwenang.

Menurut pernyataan kementerian 'penelitian sebelumnya' telah menunjukkan bahwa hewan musang dan hewan mink rentan terhadap infeksi virus corona.

Ada beberapa kasus coronavirus yang dilaporkan pada hewan, termasuk harimau di New York dan dua kucing di Hong Kong.

Menurut Universitas Wageningen, virus corona memang terjadi pada berbagai spesies hewan, tetapi ini adalah strain yang berbeda dengan Covid-19, sebagian besar spesies-spesifik dan non-zoonosis, yang berarti mereka tidak dapat ditransfer ke manusia.

Pemerintah Belanda telah mengeluarkan larangan beternak bulu, seperti mink, pada 2013.

Pada 2016, Belanda memiliki sekitar 160 peternakan bulu yang menghasilkan lima juta bulu per tahun dan negara itu adalah negara petani bulu terbesar ketiga di dunia setelah Denmark dan China.

Di Indonesia hewan mink mungkin sama dengan cerpelai. Cerpela ini juga banyak jenisnya dan tinggal di banyak tempat di dunia.

Mengutip Wikipedia, dari fisiknya cerpelai tampak mungil dengan badan dan leher yang panjang, kaki yang kecil, dan tubuh yang berbulu. Bulu cerpelai berwarna cokelat, abu-abu atau hitam dengan dada warna putih atau kekuningan. Uniknya, saat musim dingin, bulu cerpelai berubah jadi putih.
Mink atau cerpelai, adalah mamalia genus neovison dan mustela yang berwarna gelap bagian dari keluarga Mustelidae, yang juga termasuk musang dan berang-berang.

Dibutuhkan puluhan mink untuk membuat sebuah mantel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA