Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gugatan Tiga Gereja Terhadap Gubernur California Ditolak Pengadilan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 23 April 2020, 11:49 WIB
Gugatan Tiga Gereja Terhadap Gubernur California Ditolak Pengadilan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pengadilan menolak gugatan tiga gereja di California selatan atas gubernur mereka yang melarang pelayanan ibadah di saat pandemik.

Dalam putusannya, Hakim Distrik AS Jesus Bernal menolak permintaan penahanan sementara terhadap Gubernur California Gavin Newsom oleh tiga gereja itu.

Tiga gereja yang menggugatnya adalah Gereja Perisai Keluarga Faith, Word of Life Ministries International, dan Church Unlimited.

Bernal menolak argumen bahwa perintah tinggal di rumah yang disarankan Newsom melanggar hak amandemen pertama mereka untuk kebebasan beragama dan kebebasan berkumpul, melansir The Associated Press.

"Selama keadaan darurat, kekuasaan eksekutif berlaku. Di mana mereka diberdayakan untuk menyediakan pemulihan darurat yang dapat melanggar hak-hak dasar konstitusional," kata Bernal dalam dengar pendapat Rabu, kemarin, melansir AP, Rabu (22/4).

Sebelumnya, redaksi RMOL telah menayangkan berita tentang gugatan tiga gereja di California Selatan yang memaksa tetap ingin buka dan melayani jemaat di tengah pandemi virus corona.

Tiga gereja ini bahkan mengajukan gugatan terhadap Gubernur Gavin Newsom dan pejabat lainnya karena telah memerintahkan tinggal di rumah, yang dianggapnya sebagai sebuah pelanggaran hak Amandemen untuk kebebasan beragama dan berkumpul.

Tiga gereja ini melalui Center for American Liberty, sebuah organisasi nirlaba konservatif, mengajukan gugatan di pengadilan federal untuk Distrik Pusat California

Gugatan atas nama tiga pendeta dan seorang umat paroki di San Bernardino dan kabupaten Riverside, sebelah timur Los Angeles. Disebutkan juga didalamnya bahwa Jaksa Agung Xavier Becerra dan pejabat San Bernardino dan kabupaten Riverside termasuk sebagai terdakwa.

Penggugat itu mengatakan harusnya rumah-rumah ibadah tetap terbuka, dan bisa tetap menjaga jarak aman. Hal yang sama yang dilakukan toko bahan makanan dan outlet lain yang dianggap layanan penting.

"Negara bagian dan pemerintah daerah membolehkan toko-toko dan layanan yang dianggap penting tetap buka, tetapi malah membuat perintah kepada umat untuk melakukan ibadah lewat streaming," kata Harmeet K. Dhillon, kepala eksekutif Pusat Kebebasan Amerika, melansir Fox News, Sabtu (18/4).

"Negara tidak bisa mendikte metode ibadah kepada umat," lanjutnya. "Jika seorang California dapat pergi ke Costco atau toko ganja lokal atau toko minuman keras dan membeli barang-barang dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial, maka dia harus diizinkan untuk mempraktikkan keyakinan mereka menggunakan tindakan pencegahan yang sama."

Pusat ini didirikan pada 2019 oleh Dhillon, yang berada di Komite Nasional Partai Republik yang membantu mengarahkan platform partai dan strategi pemilihan.

Seorang penggugat, James Moffatt, pendeta senior di Church Unlimited di Indio, didenda USD 1.000 karena melanggar perintah Riverside County dengan mengadakan layanan Minggu. Hanya beberapa gereja tertentu di California yang menolak untuk berhenti mengadakan pelayanan pribadi.

Sementara yang lainnya mengikuti aturan pemerintah.

Newsom menyebut langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh beberapa pejabat daerah adalah tinggal di rumah di seluruh negara bagian pada tanggal 19 Maret, menutup semua bisnis yang tidak penting, melarang pertemuan dan mendesak penduduk untuk hanya meninggalkan rumah untuk perjalanan yang diperlukan.

Mengutip putusan Mahkamah Agung AS, Hakim Distrik AS Cynthia A. Bashant mengatakan hak kebebasan beragama tidak termasuk hak untuk mengekspos komunitas terhadap penyakit menular. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA