Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Belajar Dari Sampang, Gotong Royong Melawan Covid-19

Selasa, 07 April 2020, 14:05 WIB
Belajar Dari Sampang, Gotong Royong Melawan Covid-19
Bupati Sampang, Jawa Timur, Slamet Junaedi/Ist
PERMASALAHAN Coronavirus disease (Covid-19) hari ini bukan lagi permasalahan di China atau negara-negara di dunia tetapi sudah menjadi permasalahan domestik.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ancamanya sudah sampai pelosok Sampang, Madura, Jawa Timur. Angka kategori orang dalam resiko (ODR), Sampang sudah mencapai 448 jiwa dan tersebar di 14 kecamatan.
Semenjak tulisan ini dibuat (6/4), pada level provinsi, angka orang yang positif Covid-19 sebesar 187 dengan 21 kabupaten yang dikategorikan sebagai zona merah.

Kota Surabaya mencatatkan jumlah suspek paling besar yaitu 77 sedangkan untuk wilayah Madura, Pamekasan sudah dinyatakan suspek 1 orang yang positif Covid-19
Tentu kondisi yang demikian sangat mengkhawatirkan bagi kita semua. Kita berpacu dengan waktu karena di satu sisi angka korban Covid-19 terus meningkat, sedangkan di sisi lain kita memiliki keterbatasan infrastruktur seperti rasio dokter, infrastruktur (rumah sakit, alat rapid test covid-19).

Apabila membaca data dan polanya, baik secara global seperti di China dan Italia atau data di secara nasional, grafik kasus Corona dari hari pertama ditemukan sampai seminggu selalu menunjukkan data yang datar akan tetapi setelahnya jumlah kasus akan meningkat tajam.

Selain itu, pola di Jatim juga menunjukkan pola yang menarik untuk menjadi masukan bagi kita untuk terus waspada dan tanggap akan dampak dan penyebaran Corona. Data sebaran di Jawa Timur menunjukkan bahwa wilayah yang banyak terjangkiti Corona adalah Surabaya dan Malang. Surabaya merembet ke Sidoarjo begitu juga Malang ke Blitar.

Surabaya dan Malang merupakan kota dengan mobilitas orang dan barang yang besar, selain jumlah pendatang yang juga sangat besar. Maka apabila merujuk pada dua pola data yang tersedia yaitu grafik jumlah kasus akan meningkat drastis setelah pergerakan data landai dan pola kota dengan mobilitas tinggi memiliki tingkat kemunkinan terjangkiti besar.

Maka Sampang sebagai salah satu kabupaten dengan mobilitas orang dan barang yang besar di wilayah Madura harus mulai waspada dan berkerja keras untuk mengantisipasi. Ketika pandemik Covid-19 merebak masuk ke Indonesia terutama Jawa Timur, saya selaku bupati mengintruksikan seluruh jajaran untuk melakukan antisipasi.

Memang data (per 6/04) menunjukkan kasus di Sampang masih sebatas ODR, belum dinyatakan PDP dan Suspek. Dengan pola pertumbuhan yang meningkat di akhir serta besaran wilayah dan mobilitas warga maka Sampang harusnya mulai melakukan kebijakan pencegahan yang serius.

Bekerjasama adalah kunci kesuksesan. Itu prinsip kebijakan yang diterapkan dalam mengahapi pandemik Covid-19. Maka sejak awal Pemerintah Kabupaten Sampang terus mengintensifkan sosialisasi pentingnya physical distancing bagi masyakarat Kota Sampang bersama-sama seluruh elemen masyarakat mulai dari level paling kecil seperti RT, Desa, Kecamatan sampai kabupaten.

Kabupaten Sampang juga melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh serta melakukan kajian ulang untuk kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa dengan jumlah besar. Kebijakan pada level masyarakat kami lakukan dengan meliburkan sekolah dasar dan kebijakan kerja dari rumah (work from home) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kabupaten Sampang mengambil langkah preventif karena ketika kita mengalami keterlambatan dan ketidaktepatan dalam mengantisipasi Covid-19 akan berbahaya dan harganya mahal. Mengingat virus dapat dengan mudah menular kepada siapa saja.

Oleh karena itu sebelum terjadinya jatuh korban, Sampang telah membuat protokol dan kebijakan serta SOP penanganan dan antisipasi Corona secara komperhensif.
Tentu kebijakan tidak akan sukses tanpa kerjasama semua pihak, terutama masyarakat untuk mematuhi dan menjalankan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten Sampang.

Menghadapi Covid-19 tidak bisa hanya melalui pendekatan struktural melalui kebijakan akan tetapi juga secara kultural. Dengan partisipasi masyarakat mulai dari menjaga kebersihan (cuci tangan dan memakai masker) sampai dengan partisipasi warga secara sukarela apabila merasa mengalami gejala-gejala yang memiliki kecenderungan akibat Corona.

Kesukarelaan warga untuk memeriksakan diri akan mempermudah kerja medis dan pemerintah dalam mengidentifikasi. Keberhasilan atau kegagalan dalam perang melawan pandemi ditentukan oleh diri kita sendiri.

Tentu ada biaya yang harus dibayar oleh kita semua dalam masa mitigasi Corona, seperti aktivitas perdangangan dan jasa terhenti dan sebagainya.

Pemerintah Kabupaten Sampang tengah melakukan sinkronisasi dan kerjasama dengan pemerintah pusat terkait kebijakan insentif yang diberikan pemerintah agar ekonomi kecil terus berjalan.

Kunci kesuksesan negara-negara di dunia dalam melawan pandemik Corona seperti Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan ditentukan oleh kekuatan kerjasama seluruh elemen bangsa baik pemerintah, parlemen, pemuka agama, pengusaha dan seluruh masyarakat. Kekuatan akan menguatkan kita semua ketika duka, tetapi juga menguatkan untuk bangkit bersama-sama.


Maka dalam melawan Corona sebaiknya kita sudahi perselisihan. Sudah saatnya kemanusiaan yang utama untuk kita selamatkan. Jangan sampai kita terlambat mengambil sikap yang biayanya adalah masa depan kita dan anak cucu kita. Saya yakin kita mampu mengatasi Corona dengan cepat. Semoga. rmol news logo article

Slamet Junaedi
Penulis adalah Bupati Sampang

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA