Percepatan program padat karya ini dimaksudkan untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi virus corona.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menganggarkan anggaran sebesar Rp8,64 triliun untuk program padat karya. Irwan mengharapkan Kementerain lain pun bisa segera menyusul.
Anggaran Program Padat Karya Tunai 2020 digunakan untuk tujuh program, yaitu; Pembangunan Jembatan Gantung, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).
“Kemudian program penataan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas),†ujar Irwan.
Irwan menegaskan program infrastruktur kerakyatan atau padat karya tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Menurutnya, selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, program ini juga bertujuan mengurangi ketimpangan dan kesenjangan pembangunan antar wilayah.
“Serta ketimpangan taraf hidup masyarakat dari segi penghasilan apalagi dalam kondisi ekonomi bangsa di tengah wabah Corona seperti ini,†tutup Irwan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.