Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DUTABESAR ARMENIA DZIUNIK AGHAJANIAN

Karena Setiap Negara Unik...

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-5'>TEGUH SANTOSA</a>
OLEH: TEGUH SANTOSA
  • Rabu, 11 Maret 2020, 06:33 WIB
Karena Setiap Negara Unik...
Dubes Republik Armenia, Dziunik Aghajanian/RMOL
DUBES Republik Armenia, Dziunik Aghajanian, mulai bertugas di Jakarta bulan Juni 2018. Selain untuk Indonesia, wanita kelahiran Yerevan, 10 Oktober 1966, ini juga merangkap sebagai Dubes Armenia untuk Malaysia dan ASEAN.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sebelum bertugas di Jakarta, antara Maret 2011 sampai Maret 2018, Dubes Aghajanian bertugas sebagai Dubes Armenia di Kerajaan Belanda. Sementara dari 2011 sampai 2018 ia bertugas sebagai Perwakilan Tetap Republik Armenia di Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

Dalam pertemuan di Kedutaan Besar Armenia di Jalan Denpasar II, Jakarta Selatan, kami membahas hubungan bilateral Indonesia dan Armenia yang baru dimulai di akhir tahun 2013. Menurut Dubes Aghajanian, ada banyak hal yang harus dilakukan kedua negara agar hubungan yang ada semakin meningkat. Sejauh ini kerjasama bidang politik kedua negara sangat baik.

Dubes Aghajanian juga menceritakan sejarah hubungan kedua negara dan bangsa yang dimulai sejak era 1600an. Dia menyebutkan, bangunan peninggalan komunitas Armenia di Indonesia masih dapat ditemukan di Surabaya. Sementara dua gereja Armenia yang pernah ada di Jakarta sudah tidak dapat ditemukan lagi.

Berikut petikannya:

Bagaimana Indonesia dan Armenia memulai hubungan diplomatik?

Indonesia dan Armenia adalah dua negara yang terbilang baru dalam konteks dunia modern. Indonesia merdeka di tahun 1945. Dan kami mendapatkan kembali kemerdekaan kami di tahun 1991 setelah referendum dan memisahkan diri dari Uni Soviet.

Tetapi Armenia adalah negeri yang sangat tua, dan bangsa Armenia sudah eksis beberapa milenium. Bangsa Armenia dikenal karena aktivitas perdagangan. Sebagai bangsa yang sangat aktif dalam perdagangan, bangsa Armenia memiliki hubungan ekonomi dengan semua kekuatan pada saat itu. Begitulah sehingga komunitas Armenia bisa berada di Indonesia. Sejak era 1600an. Lebih dari 300 tahun komunitas Armenia eksis di Indonesia sampai tahun 1945. Kebanyakan orang Armenia meninggalkan Indonesia setelah Perang Dunia Kedua.

Sebagai contoh, hotel tertua yang ada di Indonesia, Hotel Majapahit di Surabaya, didirikan oleh keluarga Armenia, Sargis Brothers. Dan tahun ini mereka akan merayakan ulang tahun ke-110 hotel itu.

Bangsa Armenia melakukan perjalanan dan berdagang dari Venice hinga Kalkuta. Mereka adalah pedagang besar rempah-rempah sepanjang Jalur Sutra. Beberapa keluarga Armenia di masa itu satu-satunya yang mendapatkan lisensi dari Shah Persia untuk berdagang di wilayah mereka. Begitulah caranya sehingga komunitas Armenia berada di berbagai negara, dan begitu juga caranya keluarga Armenia bisa berada di Indonesia. Karena, Indonesia merupakan produsen rempah-rempah pada masa itu.

Selain Hotel Majapahit di Surabaya, apakah ada tempat lain yang didirikan oleh keluarga Armenia?

Saat ini tidak banyak peninggalan Armenia yang ditemukan di Indonesia. Tidak seperti di Singapura, dimana kami masih memiliki Gereja Armenia yang berdiri di pusat kota.

Kami dulu punya gereja di Jakarta. Tapi diruntuhkan di era 1950an. Tadinya berada di tempat yang sekarang menjadi Monumen Nasional.

Tadi Anda katakan di tahun 1945 warga Armenia meninggalkan Indonesia. Mengapa?

Ketika Perang Dunia Kedua, banyak orang Armenia yang ditahan di kamp-kamp Jepang. Setelah Perang Dunia Kedua mereka pergi. Beberapa tinggal sampai 1970an.

Konsentrasi orang Armenia ada di Jakarta dan Surabaya. Di Surabaya masih ada bagian dari Gereja Armenia yang sekarang berada di komplek sekolah Tionghoa Kristen. Kepemilikan gereja itu diberikan kepada komunitas Tionghoa Kristen. Anda masih bisa menemukan tulisan dalam aksara Armenia di dinding bangunan itu. Bangunan gereja masih utuh, furniture juga masih ada. Tetapi sangat disayangkan menara lonceng telah dirubuhkan.

Itu adalah satu-satunya bagian dari gereja Armenia yang masih ada. Yang lainnya sudah tidak ada lagi. Di area Monas, pemerintah memutuskan untuk menggunakan area tersebut. Karena komunitas Armenia sudah tidak ada, maka diputuskan untuk merubuhkan bangunan itu dan mendirikan gedung baru. Ini hal yang sangat umum terjadi dalam suasana pasca revolusi untuk membangun sesuatu yang baru.

Lantas, kapan Indonesia dan Armenia memulai hubungan diplomatik?

Hubungan diplomatik kedua negara dimulai setelah Armenia mendapatkan kembali kemerdekaannya pada 1992. Republik Armenia Ketiga masih sangat muda. Armenia membuka Kedutaan di Jakarta di akhir tahun 2013. Sejak itu hubungan kedua negara menjadi semakin dekat.  

Saat ini kita sedang bekerja untuk memperluas hubungan ekonomi, karena masih belum banyak, karena jarak dan masalah transportasi antar dua negara yang sangat berjauhan.

Juga karena pada faktanya produk-produk Armenia saat ini tidak dikenal pasar Indonesia. Kami perlu membuat pasar Indonesia mengenal produk Armenia.

Bisa Anda jelaskan berbagai produk dari Armenia?


Kami menghasilkan buah-buahan dan sayur-sayuran yang sangat baik yang tidak ditanam dan tidak bisa tumbuh di sini karena perbedaan iklim. Semua jenis stone fruits seperti pear, apricot, peach, plum, pomegranate, angur, dan sebagainya. Atau sayur-sayuran seperti paprika, terong, kembang kol dan sejenisnya. Kami juga menanam berbagai varietas biji-bijian karena menjadi bagian dari menu makanan kami. Sangat bagus, sangat kaya vitamin, dan sangat enak. Juga sangat sehat. Ada banyak jenis kacang-kacangan, buah-buahan kering. Kami menghasilkan sayur dan buahan yang segar yang ditanam secara alamiah dan organik. Lalu diproses, sampai dikeringkan dan diawetkan.

Semua jenis buah dan sayuran ini dapat diekspor, dan sebenarnya konsumen Indonesia harus mengetahui dan mencicipinya untuk dapat mengetahui mana yang mereka suka dan mana yang mereka kurang suka. Rasanya berbeda.
 
Dari apa yang saya pahami, orang Indonesia cenderung mencampur semuanya dengan gula. Bagi kami, kalau gurih, ya gurih. Kalau manis, ya manis. Saya kira ini memberikan peluang untuk merasakan perbedaan cita rasa. Kalau tidak, gula akan mengalahkan rasa yang lain. Anda tidak dapat merasakan hal yang lainnya.

Bagi kami, setiap ingredients diperhitungkan. Kentang harus terasa seperti kentang, tomat harus terasa seperti tomat, timun harus terasa seperti timun, dan seterusnya.

Kami adalah salah satu pembuat anggur (wine) paling tua. Sebenarnya fasilitas pembuatan anggur tertua yang ditemukan di Armenia berasal lebih 6.100 tahun lalu. Jadi 6.000 tahun lalu kami sudah membuat anggur seperti kita membuat anggur sekarang ini. Itu sebabnya saya katakan, kami sangat tua, tetapi juga sangat muda. Saat ini kami mengeskpor berbagai macam juice ke Singapura.

Singkatnya, apa yang tumbuh di sini tidak bisa tumbuh di Armenia, dan sebaliknya. Dengan demikian, kita bisa saling melengkapi satu sama lain. Kita bisa berdagang dengan komoditas kita masing-masing.

Apakah banyak orang Armenia yang bisa mengkonsumsi buah-buahan tropis yang kami miliki?

Durian, tidak. Tetapi mangga, iya. Kami mengimpor banyak mangga, manggis, nenas, dan pisang, kenapa tidak dari Indonesia. Kami mendapatkan kopi dari sini. Hampir semua kopi, atau saya bisa katakan dalam jumlah yang signifikan, berasal dari Indonesia. Tapi kami mengolahnya (brew) dengan cara yang berbeda. Itu yang membuat rasanya berbeda. Kopi Indonesia terasa lebih baik dengan sistem brewing kami.

Kami kelihatannya perlu mengimpor sistem brewing kopi dari Armenia…

Sebetulnya kami mengekspor kopi yang telah kami proses ke negara-negara lain.

Mengapa sistem brewing Armenia membuat kopi terasa lebih baik?

Saya kira karena prosesnya yang lambat yang tidak merusak biji kopi. Itu membuat rasa kopi lebih nikmat dan kita bisa menikmatinya.

Apakah ada informasi mengenai volume perdagangan Indonesia dan Armenia?

Volume perdagangan Indonesia dan Armenia tidak besar. Sangat disayangkan. Kami umumnya mendapatkan kopi, coklat, dan furniture dari Indonesia. Dan Anda hampir tidak mendapatkan apapun dari kami. Kita harus bekerja. Karena kita sebenarnya bisa membuat perdagangan yang baik.

Sebagai tambahan, kami memiliki banyak tenaga ahli di berbagai bidang yang bisa bekerja sama dengan Indonesia melalui program bersama. Beberapa rekan kami yang sekarang tinggal di Indonesia adalah profesional yang baik. Mereka bekerja di berbagai sektor. Di sektor IT, sektor penerbangan, dan kimia. Ada banyak sektor dimana kami memiliki tenaga profesional yang dapat diandalkan.

Berapa banyak warga Armenia yang bekerja di Indonesia saat ini.

Ya, ada. Jumlahnya sekitar lima atau enam keluarga. Tidak banyak.

Apakah ada keluarga Indonesia yang tinggal di Armenia?

Saat ini ada satu keluarga Indonesia di Armenia. Anda tahu apa yang mereka lakukan di sana? Mereka punya seorang anak yang sangat berbakat dalam permainan catur. Mereka ke Armenia untuk memberikan kesempatan kepada anak mereka untuk dapat bermain catur dengan lebih baik lagi.

Jadi kami sedang membina calon juara dunia catur di masa depan dari Indonesia.

Sudah berapa lama mereka tinggal di Armenia?

Kurang lebih setahun.

Berapa usia anak itu?

Sekitar delapan tahun.

Catur adalah salah satu olahraga besar kami. Kami memiliki pemain catur yang menjadi juara dunia, tiga kali memenangkan pertandingan Olimpiade catur.

Jadi sejauh ini, kerjasama terbesar Indonesia dan Armenia di bidang apa?

Kerjasama politik. Semua orang saling membutuhkan di dunia. Ukuran tidak penting. Jumlah populasi tidak penting. Karena setiap negara unik. Kita tidak bisa menyingkirkan suatu negara dan berpikir bahwa dunia akan lebih baik tanpa negara tersebut.

Bisa Anda sebutkan sejumlah “proyek politik” yang dikerjakan Indonesia dan Armenia?

Contohnya Hari Catur Dunia. Ini salah satu inisiatif kami yang didukung Indonesia dan telah disetujui oleh PBB pada Desember 2019. Sekarang dalam kalender dunia ada satu hari yang didedikasikan untuk catur, untuk mempelajari, dan untuk mempromosikannya, yaitu tanggal 20 Juli.

Kami pun mendukung banyai inisiatif Indonesia di PBB. Kami mendukung inisiatif Indonesia tentang ekonomi kreatif. Ada banyak area di mana kedua negara bekerja bersama. Kami memberikan dukungan untuk banyak inisiatif Indonesia mengenai peace keeping. Kedua negara bekerja sama dalam bidang ini. Indonesia menyediakan pasukan penjaga perdamaian, kami juga begitu. Ada banyak area dimana kita bekerja sama.

Sekarang kami bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi RI dalam bidang artificial intelligence (AI) dan inkubasi bisnis dan start up. Kami memiliki pengalaman yang bagus dan pendekatan yang efektif dalam meningkatkan area ini. Inisiatif yang baru, dimulai tahun lalu. Kami berharap bisa sukses, dan bisa melakukan lebih banyak lagi di masa depan.

Sudah berapa lama Anda bertugas di Jakarta?


Kira-kira satu setengah tahun.

Bagaimana Anda menilai Indonesia sejauh ini?

Anda tahu, ini negeri yang sangat vibrant dan sangat beragam. Anda tidak bisa memberikan penilaian terhadap negara ini hanya dengan berada di satu tempat. Itu sebabnya saya mengambil kesempatan untuk melakukan perjalanan mengunjungi sebanyak mungkin kota dan menemui sebanyak mungkin orang.

Saya dapat katakan bahwa Indonesia sebagai negara yang besar, memiliki aspirasi yang sangat besar, dan juga memiliki peluang yang besar, karena posisi geografis yang strategis, ukuran wilayah, jumlah populasi, skala dan cakupan ekonomi. Tetapi saya rasa tantangannya adalah bagaimana menyakinkan semua masyarakat mengikuti aspirasi itu dan berjalan dalam gerakan maju yang sama.

Di banyak negara termasuk di negara saya, di mana kami memulai pada titik awal yang berbeda dibandingkan dengan titik awal Anda, kami melihat kesibukan dan dorongan ke arah kesejahteraan, di mana masih terdapat jumlah masyarakat yang cukup signifikan yang masih tertinggal. Dan itu menciptakan tantangan secara ekonomi dan sosial. Bila kita tidak menyelesaikannya secara tepat itu bisa berubah menjadi tantangan politik.

Jadi saya kira keuntungan Indonesia pada saat ini adalah bisa mempelajari kesalahan yang dibuat oleh negara lain yang pernah melalui rute yang sama. Saya yakin banyak hal yang bisa dilakukan. Dan Indonesia dapat menjadi salah satu pemain utama di kawasan ini dengan tema membangun perdamaian dan stabilitas di dunia.

Kebijakan yang dibuat oleh pemimpin Anda dalam konteks regional sejauh ini sukses, walaupun ini hal yang sangat sulit, bukan tugas yang mudah, melihat keberagaman negara ini, perbedaan pendekatan, perbedaan harapan, perbedaan sikap politik. Saya melihat ada perkembangan pemahaman untuk satu tujuan dalam menyatukan pendapat, juga dalam organisasi di kawasan ASEAN

Bila Anda membuatnya lebih kuat, itu berarti  membuat diri Anda lebih kuat. Anda tidak berdiri sendiri, tetapi Anda bekerja dalam grup, dan Anda saling mendukung satu sama lain.

Bagaimana Anda melihat ASEAN. Apakah ASEAN sudah dapat dikatakan sebagai satu satu entitas?

ASEAN tidak akan pernah menjadi satu entitas. Kami pernah berada di sebuah negara yang disatukan yang disebut Uni Soviet. Kami tidak pernah menjadi satu entitas, meskipun dunia berusaha memandang kami sebagai satu entitas. Uni Soviet berusaha menjadi satu entitas. Kami membangun (composing) Uni Soviet dan tidak menganggap ini sebagai satu entitas. Mereka dipersatukan di bawah satu atap, tetapi mereka tidak pernah sama. Orang Rusia tidak pernah sama dengan orang Ukraina; orang Ukraina tidak pernah sama dengan orang Georgia; orang Georgia tidak pernah sama dengan orang Armenia; orang Armenia tidak pernah sama dengan orang Azerbaijan, atau Kirgis, atau Kazak, atau Uzbek, dan sebagainya. Dan ada lebih dari 150 kebangsaan dan kelompok etnik yang hidup di Uni Soviet dengan bahasa, budaya, dan tradisi mereka sendiri. Setiap kelompok memandang diri mereka sebagai bagian dari sebuah keluarga besar, namun berdiri sendiri dan unik dengan struktur identitas yang kompleks.

Dan ketika identitas ini terancam, maka kita menghadapi pembubaran seperti yang terjadi dengan Uni Soviet. Ini bahaya yang dihadapi setiap persatuan. Hal yang berbahaya dengan setiap kesatuan. Sama juga dengan yang anda lihat di Uni Eropa. Ketika mereka melihat ada ancaman terhadap identitas, itulah saat dimana masalah dimulai. Karena Anda bisa keluar dengan struktur yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Anda bisa menghasilkan struktur yang berbeda untuk mengakomodasi perbedaan budaya, perbedaan tradisi. Anda bisa keluar dengan satu framework hak asasi manusia, dan seterusnya. Tetapi setiap orang harus merasa aman untuk menjadi dirinya sendiri. Sekali merasa terancam, maka masalah timbul.

Saya kira, cara yang ditempuh ASEAN tidak terburu-buru. Ia mengambil langkah-langkah, dan sangat penting untuk membuat setiap orang merasa siap menuju kesuksesan. Bila Anda terburu-buru, atau memaksa seseorang untuk melompat masuk ke dalam gerbong (wagon), setelah itu mereka akan merasa terasing dan akan berusaha untuk pergi. Dalam prosesnya, mereka harus memiliki perasaan memiliki (ownership), betatapun sulitnya ini, berapa lama pun waktu yang dibutuhkan. Ini mungkin proses yang agak lambat, tetapi bisa menjamin keberhasilan.

Anda yakin dengan hal ini?

Saya yakin. Saya melihat kehancuran (dissolution) sebuah negara. Saya mengalami itu.

Anda pernah hidup di Uni Soviet yang sangat beragam. Sekarang Anda berada di Indonesia yang juga beragam. Bagaimana Anda melihat proyek yang bernama Indonesia ini?

Ini tergantung apa yang Anda inginkan. Apa harapan Anda tentang negara Anda?

Anda bertanya kepada saya?

Ya. Karena saya dapat melihatnya dari satu sisi. Tetapi Anda yang hidup di negara ini. Saya bisa memberikan saran, saya bisa memberikan rekomendasi. Saya dapat memberikan pandangan dari luar dan mengatakan, waspadalah terhadap hal ini. Tetapi Anda yang tinggal di negara ini, Anda yang membuat keputusan-keputusan. Katakan kepada saya apa ekspektasi Anda? Karena ekspektasi orang yang tinggal di Jakarta, bisa jadi berbeda dengan ekspektasi orang yang tinggal di Bali, berbeda dengan ekspektasi orang yang tinggal di Sulawesi, Kalimantan, Aceh, atau tempat lainnya. Apa ekspektasi Anda? Apa yang Anda ingin negara Anda capai dalam 10 tahun mendatang, misalnya.

Rasanya ini akan seperti mimpi seorang anak-anak. Tentu saja setiap orang punya mimpi sederhana, agar tetap utuh…

Tidak ada yang membahayakan integrasi negara Anda. Kalau Anda sendiri tidak membahayakannya, maka tidak akan ada yang membahayakan Anda. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA