Upaya keras untuk menggagalkan event ini berhembus dari berbagai pola, anggaran, kawasan Monas hingga tudingan Anies melakukan manipulasi surat rekom cagar budaya. Nggak tanggung-tanggung diexpose oleh ketua DPRD.
Dari ketiga poin itu, kaum koset menebar berbagai intrik fitnahan khususnya di medsos-medsos. Alih-alih menjatuhkan, malah membuat Anies semakin dikagumi.
Semua warga yang berakal sehat sudah sangat paham betapa Gubernur Anies hanya target dendam dan rasa malu kaum koset karena meningkatnya kinerja dan hasil pembangunan nyata yang dilakukan dalam masa dua setengah tahun ini dibandingkan dengan gubernur sebelumnya, Ahok.
Kembalinya Ahok di kancah pemerintahan, meski hanya sebagai komut di salah satu BUMN rupanya menjadi pintu pembuka konsolidasi para pendukung Ahok yang tadinya mulai sadar atas konflik horizontal yang ditimbulkannya.
Kembali ke soal E Formula yang bakal memberi dampak positif bagi Jakarta selaku Ibukota Negara dan bakal mendatangkan banyak keuntungan bagi dunia pariwisata beserta turunannya.
Upaya untuk menghalang-halangi event international ini hanya akan mempermalukan kelompok sentimen ini dan akan semakin menunjukkan siapa jati diri mereka.
Sebaiknya jangan lagi berpikir untuk menjegal karya kinerja Anies yang akan dinikmati seluruh warga pada akhirnya.
Dendam, iri hati dan rasa malu karena keliru menilai sebaiknya segera diakhiri dan momok ketakutan atau kekhawatiran seakan E Formula akan membuat Anies semakin menjadi calon kuat untuk Pilpres 2024 dihapus saja. Masih sangat jauh meski atmosfirnya sudah terasa.
Adian Radiatus
Penulis adalah pengamat Jakarta
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: