Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jangan Ubah Pancasila

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/zeng-wei-jian-5'>ZENG WEI JIAN</a>
OLEH: ZENG WEI JIAN
  • Minggu, 08 Desember 2019, 01:24 WIB
Jangan Ubah Pancasila
Ilustrasi Pancasila/Net
PEMEGANG bintang kehormatan kelas II Korea Utara, Comrade Ristiyanto, seorang Sukarnoist tulen, tiba-tiba kirim pesan; "Rocky Gerung salah tentang Pancasila."

Saya sedang baca essay Syahganda Nainggolan seputar Ideology, Philosophische Grondslag, Weltanschauung. Ngeri bahasannya. Berat. Panjang. Membosankan. Tapi menarik. In short: Super...!!

Banyak yang ikut komentar seputar Rocky Gerung. Termasuk Jubir Rakyat Fadli Zon.

Di artikel "Puber Pancasila", Jubir Rakyat Fadli Zon berpendapat Rocky Gerung salah soal Pancasila bisa diubah melalui amandemen. Menurut Rocky Gerung, hanya bentuk negara yang nggak bisa diubah.

Di sini saktinya Pancasila. Dia menggeser semua orang ke tengah. Hanya Rocky Gerung liberal kepala batu.

Budiman Sujatmiko berasal dari extrim left camp. Sekarang geser ke tengah jadi "Centre Left". Syahganda Nainggolan asalnya spektrum kanan. Geser ke tengah jadi "Kanan Tengah".

Dahulu Rocky Gerung satu kubu dengan Ulil Abhsarabdalah di Kelompok Liberal. Pionirnya: Rizal "Celi" Malarangeng.

Saat itu Rocky Gerung kurang dikenal. Aman di second layer. Ulil Abhsarabdalah bikin hetrix dengan tulisan di Kompas. Dia bilang Al Quran mesti diamandemen.

Rizal Malarangeng menjadi fasistik saat mendorong solusi John Quincy Adams di masalah Papua.

Hanya Rocky Gerung yang konsisten dengan liberalisme-nya. Semua opini liar, kadang ngawurnya itu berdasarkan Ideologi Liberal yang dianut. Statement; "Stop meributkan ideologi" itu buktinya.

"Hanya fasis & komunis yang ngotot soal ideologi," katanya.

Dia lupa liberalisme dan anarkisme itu pun ideologi; a set of beliefs about how the world is and how it ought to be.

Pancasila bisa diubah. Yes off course. Bahkan bentuk dan negara sekalipun bisa berubah. Dari Kerajaan jadi Republik. Perubahan itu not by constitution. Tapi by force. Berdarah-darah. Sejarah revolusi ya begitu.

Sebagai "Liberal Pengecut", Rocky Gerung hanya berani soal ubah Pancasila. Tapi Stop di masalah "Bentuk Negara".

Frase "Pancasila bisa diubah" tidak ada landasan regulasinya. Ini khas pendapat Liberal. Membuka pintu bagi "crawling d'état". Beri peluang bagi ekstrim kiri-kanan untuk mendesakan agenda.

Bahkan bila ada ISIS or teocratic state followers yang berusaha eksis dengan target mengubah bentuk negara, Rocky Gerung pun akan dukung. Demi kebebasan idea dan freedom of speech.

Tipikal Liberal adalah double standard. Ciri itu ada pada Rocky Gerung. Di satu sisi, dia menyerang mereka yang mengklaim Kubu "Saya Pancasila" sebagai Grup Sok Tahu.

Di sisi lain dia menuding Jokowi nggak ngerti Pancasila. Secara tak langsung, Rocky Gerung ingin bilang dia yang paling tahu soal Pancasila.

Menurut saya, itu hipokrit...!! rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA