Begitu kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya saat membuka acara Kongres Notaris Internasional ke-29 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (28/11).
"Dulu tas notaris isinya pulpen, cap notaris, materai. Sekarang harusnya laptop, tablet yang terkoneksi internet," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, hal itu bertujuan untuk mempermudah dan mengefektifkan proses kenotariatan. Sebab, kata dia, semua sistem sudah harus serbadigital.
"Sehingga kalau klien butuh apa-apa bisa langsung cepat diurus secara online. Ini harus segera dimulai," kata Jokowi.
Kendati begitu, ia memahami bahwa adaptasi dengan perkembangan teknologi tidaklah mudah. Hanya saja hal itu tetap harus dikejar dan diimbangi, agar tidak ditinggal oleh para klien-nya.
"Saya paham, perubahan teknologi susah diikuti perkembangannya. Namun saya sampaikan kalau notaris tidak berubah, maka notaris akan tertinggal dan ditinggalkan oleh klien," tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta kepada semua pihak, khususnya delegasi dari Indonesia, untuk menjadikan Kongres Notaris se-dunia ini sebagai ajang bertukar gagasan dan inovasi para notaris.
"Terakhir, saya harapkan melalui kongres ini dapat dilakukan pertukaran ide, gagasan, pengalaman. Sehingga dari kongres ini dapat dihasilkan terobosan-terobosan baru yang semakin meningkatkan kualitas dan mengukuhkan notaris di era distrupsi ini," tandasnya.
Dalam acara ini turut hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Seperti Menkumham Yasonna Laoly dan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil. Para duta besar negara-negara sahabat pun hadir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: