Karakter para pemain
politics-of-hatred jadi sedemikian mengerikan: Jahat. Keji. Kasar. Vulgar. Jorok. Buruk dan burik. Sangar. Semuanya karena rasa benci yang nyala seperti api. Burning hell.
To understand hate, we must first (try to) understand love. Dari cinta menjadi benci setengah mati.
Psychologists beda pendapat seputaran "Cinta". Sebagian mengatakan "Cinta" adalah sebentuk "temporary insanity". Kegilaan sesaat.
A sweet madness yang membuat manusia berprokreasi.
For a lucky few, sedikit ya, "Cinta" membuat mereka
deeply-madly attached until death do us part.
"Cinta" dipastikan
trigger a strong “approach†motivation. Ada
animal magnetism dalam "Cinta". Magnet itu menarik seseorang sehingga ingin punya relasi
close dan intim dengan
the loved one.
Physiology "Cinta" dan "Benci" itu serupa;
increased heart rate, respiration, gemetar, dan sebagainya.
Sebuah
simple quick switch bisa mengubah "Cinta" jadi "Benci". Transformasi dari "object of desire" jadi "object of derision". Dari "objek pujaan" jadi "target caci maki".
Seorang Pujangga-cum-playboy seperti Juhai "Rinto" Baswedan berkali-kali mengalami perpindahan posisi ini. Awalnya dipuja-puja, akhirnya dibenci.
Di otak, Neurology "Cinta" dan "Benci" melibatkan
cerebral cortex."Cinta" mendeaktivasi
large parts of the cerebral cortex. "Benci" sebaliknya. Seseorang yang sedang jatuh cinta akan menutup semua "negative judgments". Orang penuh benci tidak mampu melakukan "self-reflect".
Itu alasan kenapa orang yang penuh benci menjadi tidak tahu malu dan agresif. Ngamuk seperti orang gila. Merendahkan diri sendiri.
Serupa dengan "Cinta", rasa "Benci" punya basis
“approach†motivational. Fokusnya ingin menghancurkan,
devaluing dan membahayakan objek kebencian itu.
"Benci" berfungsi sebagai
self-protective mechanism yang menutupi rasa
insecurities, feeling helpless, dan
weak.Nggak heran bila semua pembenci itu pada dasarnya adalah orang-orang lemah dan kalah.
The winners dan "Juara"
has no reason to get mad nor to hate.
"Benci" kadang-kadang hasil dari
broken relationship. Separation menghancurkan mimpi senggama sebagian perempuan. Alhasil mereka marah dan benci. Stress tingkat tinggi.
The primary purpose of maintaining hate beyond that is unknown.
Di antara pendukung Paslon Prabowo-Sandi ada yang berasal dari kaum kalah-lemah.
Mereka ini adalah para pemain
politics-of-hatred yang sampai sekarang masih mengutuki Prabowo dan para pendukung loyalisnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: