Anak borjuis senang. Jalanan lancar. Driver online senyum. Distributor mobil antusias. Ada segelintir
upper low class sok tajir yang mikir kredit mobil lagi. Oknum Polantas punya sumber
income tambahan; damai di tempat.
Policy Genap Ganjil menyenangkan kelas bawah dan atas.
Middle class puyeng; jadi sumber subsidi bagi
driver online. Kalangan
the haves punya banyak mobil. Tidak butuh jasa online. Tidak terpengaruh dengan hari genap.
Jalanan bebas macet. Sosialita bisa
nge-gym on time. Ngopi di Starbuck jadi menyenangkan. Ketemu sephia lebih sering.
Kaum buruh di sepanjang jalur peluasan genap-ganjil juga ngeluh. Nasib mereka tergantung omzet toko tempat mereka mengais rezeki.
Mereka mulai benci Anies. Masalah perut. Korban terdampak genap-ganjil jadi
haters Anies. "Jangan-jangan salah pilih," kata hati mereka.
Tapi Anies mengakar di bawah. Izin operasi roda dua di Jalan Sudirman Thamrin dirasa manfaatnya. Tidak ada lagi K-5 dibombardir Satpol Pamong Praja. Banyak penulis menjilat Anies. Sibuk bakar menyan. Mendengungkan mantera puja-puji. Amatiran. Cenderung memuakan.
The incoming danger tak terpikirkan. Skenario PDIP gabung dengan Gerindra mengusung Risma-Saefulloh bisa menumbangkan Anies.
Kolaborasi Jawa-Betawi sangat kuat di Jakarta. Kemungkinan Anies diusung PKS dan Nasdem tidak bisa menetralisir penetrasi duet tersebut.
Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: