Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mafia Impor Sudah Di Ring Satu Presiden, Save Garam Lokal Jawa-Madura!

Jumat, 23 Agustus 2019, 13:53 WIB
Mafia Impor Sudah Di Ring Satu Presiden, Save Garam Lokal Jawa-Madura!
Foto:Net
SAAT ini tagar #SaveGaramJawaMadura tengah menjadi trending topic. Tagar ini muncul sebagai respons beredarnya dua poto terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke NTT.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam foto pertama, Jokowi tengah mendengarkan penjelasan soal garam. Foto kedua, ada beberapa garam di atas meja dimana pada garam yang putih diberi keterangan garam impor Australia, sedangkan pada garam yang buram diberi keterangan garam lokal Jawa Madura.

Foto kedua inilah yang mengundang polemik. Banyak petambak garam yang membantah bahwa produk garam lokal sejelek seperti yang dipajang di foto tersebut.

Lewat #SaveGaramJawaMadura, para petambak garam memposting foto-foto produk garam lokal yang tersebar di Jawa dan Madura. Hampir semua poto yang diposting menunjukkan kualitas yang bagus.

Pelabelan garam pada kunjungan Presiden telah memberi kesan buruk terhadap kualitas garam lokal. Namun di sisi lain memberi kesan bagus terhadap produk impor. Ada faktor kesengajaan untuk menjatuhkan garam lokal.

Diduga pelabelan ini dilakukan oleh kaki tangan mafia impor dengan tujuan agar Presiden selalu menyetujui usulan impor garam.

Oleh karena itu, harus ada pengusutan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab mengatur kunjungan presiden ke NTT, terutama pihak yang mengatur tata letak dan pelabelan garam yang ditunjukkan kepada Presiden.

Kasus tersebut sebagai bukti nyata bahwa mafia impor garam sudah beroperasi di ring satu Presiden dan selalu membuat langkah-langkah untuk mempertahankan kebijakan impor garam.

Presiden hendaknya membersihkan sekelilingnya dari anasir-anasir mafia impor garam. Lebih lanjut, Presiden juga harus menyetop impor garam.

Saat ini harga garam rakyat telah menukik hingga Rp 350 per kilogram. Dengan harga yang sedemikian rendah, para petambak garam sulit menutup biaya produksinya, boro-boro mau mengambil untung. rmol news logo article

Sya'roni
Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima).

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA