Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dekan Pertanian UGM Apresiasi Pengembangan Pertanian Modern Kementan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 14 Juli 2019, 18:28 WIB
Dekan Pertanian UGM Apresiasi Pengembangan Pertanian Modern Kementan
Amran Sulaiman/Net
rmol news logo Modernisasi di sektor pertanian yang saat ini sedang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) didukung Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Jamhari.

Pertanian modern, menurutnya dapat menjadi kunci menarik minat anak muda untuk terjun ke sektor pertanian.

“Peluang di sektor pertanian itu masih sangat besar. Tapi persepsi di masyarakat itu bertani masih identik dengan pekerjaan kumuh. Padahal dengan pertanian modern, bertani bisa dilakukan tanpa perlu berkotor-kotoran,” terang Jamhari di hadapan para siswa-siswi SMA se-Jabotabek, saat hadir sebagai pembicara kegiatan Agrivaganza, di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Sabtu (14/7).

Menurut Jamhari, ada peluang yang bisa ditangkap oleh para calon agropreneur muda, terlebih produksi pangan saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan global.

“Sekarang berebut minyak, tapi nantinya manusia akan saling berebut pangan. Karena pangan tidak lagi dibutuhkan hanya untuk konsumsi, tapi juga untuk sandang dan juga sebagai energi terbarukan, seperti biofuel,” sebut Jamhari.

Dukungannya ini juga untuk mendorong modernisasi pertanian demi menarik minat anak muda untuk terjun bertani. Apalagi, Kementan di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman telah menunjukkan keberpihakannya terhadap petani.

“Kebijakannya selama menjadi menteri sangat pro petani dan para pelaku usaha tani. Dari kebijakan yang membatasi ekspor, sampai berbagai upaya meningkatkan bantuan langsung ke pada petani berupa alat dan mesin pertanian serta perbaikan infrastuktur pertanian,” tandas Jamhari.

Mengamini pernyataan Jamhari, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kuntoro Boga Andri menyampaiakn, Kementan selalu berupaya membantu pengimplementasian pertanian modern, terlebih dengan menggunakan teknologi era industri 4.0 nampaknya segera terealisasikan secara bertahap.

"Saat ini pertanian Indonesia dijalankan secara modern dengan perangkat mesin serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)," jelas Boga.

Apalagi Agrivaganza yang digelar Kementan juga sebagai upaya mendorong pengimplementasian pertanian modern.

“Agri Vaganza adalah rangkaian acara tukar ilmu dengan konsep pengenalan pertanian modern,” ungkap Boga.

Para peserta yang didominasi generasi milenial ini terlihat antusias mengikuti rangkaian acara hingga sesi diskusi. Salah satunya adalah Irsan Rajamin.

Irsan merupakan seorang anak muda yang berhasil mengembangkan aplikasi detail terkait kondisi tanaman, nutrisi serat, kondisi lingkungan, udara, serta kelembaban tanah.

"Aplikasi ini kemudian kami kembangkan dalam Habibi Garden," katanya.

Di samping Irsan, ada pun Astri Purnamasari yang juga berhasil menciptakan startup TaniHub, sebagai layanan aplikasi on-demand untuk pengiriman kebutuhan sayuran dari lahan pertanian ke rumah tangga.

Keberhasilan aplikasi ini juga bukan hanya terletak pada segmen business-to-consumer, melainkan juga pada platform investasi crowdlending lewat Tanifund. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA