Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

TTIC Kementan Respon Cepat Stabilkan Harga Cabai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 08 Juli 2019, 08:59 WIB
TTIC Kementan Respon Cepat Stabilkan Harga Cabai
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Risfaheri, Staf Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Rubiatun/Humas Kementan
rmol news logo Guna meredam dan mengendalikan harga cabai di Toko Tani Center (TTIC), Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Pasar Minggu Jakarta dan TTIC di Jalan Tentara Pelajar, Nomor 1, Bogor, Minggu (8/7) kemarin.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengatakan, pergerakan harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah dalam dua pekan terakhir masih cukup tinggi. Berdasarkan pantauan portal Info Pangan Jakarta per tanggal 5 Juli 2019 menunjukkan rata-rata harga cabai merah keriting adalah Rp 63.000 per kilogram dan cabai rawit merah Rp 59.000 per kilogram.

"Gelar Pasar Cabai Murah melalui TTIC/TTI ini merupakan respon cepat yang kami lakukan karena melihat ada kecenderungan harga cabai merah yang masih tinggi," ujar Agung.

Melalui gelar pasar murah ini, lanjut Agung, diharapkan harga cabai bisa turun dan kembali normal. Salah satu instrumen yang dipakai oleh BKP Kementan untuk memantau perkembangan harga pokok ini adalah Dinas Ketahanan Pangan di dua kota tersebut.

“Dan melakukan langkah-langkah stabilisasi harga bila harga bergejolak sehingga dapat menekan dampak inflasi dan membantu masyarakat mendapatkan harga yang wajar," tegas Agung.

Agung menjelaskan bahwa TTIC merupakan outlet Gapoktan yang memiliki peran strategis dalam menyalurkan harga pangan yang wajar ke masyarakat golongan menengah ke bawah.

"Lokasi TTI yang tersebar di sekitar pemukiman masyarakat diharapkan dapat langsung menyentuh konsumen akhir dan tepat sasaran," tambah Agung.

Dalam gelar pasar murah tersebut cabai merah keriting dan cabai rawit merah dibandrol pada harga Rp35.000 per kilogram dan Rp 36.000 per kilogram, baik di TTIC maupun di TTI.

Menurut Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Risfaheri, khusus hari Minggu (7/7) sebanyak dua ton cabai yang digelontorkan, dan hari ini satu ton.

"Pasokan cabai untuk gelar pasar murah ini kami upayakan terus tersedia, hingga harga stabil. Cabai kami datangkan langsung dari gapoktan PUPM cabai binaan Kementan, sehingga disparitas antara harga di produsen dengan pedagang bisa ditekan dan harga cabainya lebih rendah dari pasar supaya masyarakat terbantu," terang Risfaheri yang juga penanggung jawab TTIC/TTI.

Dalam gelar pasar murah cabai di TTIC/TTI ini antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk berbelanja, sehingga event ini sangat membantu masyarakat.

Yuni, warga Lenteng Agung dengan tertib antri bersama masyarakat lainnya untuk membeli cabai di TTIC Pasar Minggu. Selain kualitasnya bagus, cabai yang dijual diakuinya juga masih fresh dan harganya sangat murah.

"Alhamdulillah, saya senang dengan gelar cabai murah di TTIC Kementan ini. Di TTIC harganya hanya setengahnya," ungkap Yuni  sambil menenteng bungkusan cabai.

Untuk diketahui, TTIC/TTI merupakan instrumen dalam upaya stabilisasi harga pangan yang digagas BKP Kementan. Saat ini di Indonesia sudah ada 32 TTIC yang tersebar di 32 provinsi dan 3.899 TTI.

Rahmat, pengelola TTI Koperasi Wigati Lenteng Agung berkomitmen untuk menjual bahan pangan sesuai harga yang ditetapkan. Ia juga mengaku selalu berkomitmen membantu memasarkan bahan pangan strategis dengan harga yang ditetapkan TTIC.

“Termasuk gelar cabai murah hari ini.  Masyarakat di sekitar TTI kami antusias menunggu cabai murah yang akan dijual karena harga di sekitar TTI sudah mahal," ujarnya.

Gelar pasar cabai murah akan dilakukan terus di Jabodetabek dan kota besar lainnya yang mengalami gejolak harga cabai sampai harga stabil kembali.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA