Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Senyum Warga Lombok Utara Karena Program PKU Kementan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 06 Juli 2019, 18:37 WIB
Senyum Warga Lombok Utara Karena Program PKU Kementan
Ilustrasi
rmol news logo Masyarakat di Lombok Utara kini bisa tersenyum, lewat program Pengembangan Korporasi Usaha Tani (PKU) dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang berhasil memperbaiki ekonomi mereka.

"Dulu kami menangis, tapi berkat adanya bantuan pemerintah, termasuk Program PKU Kementan, sekarang kami sudah bisa tersenyum," ujar Rauf, Ketua Kelompok tani Horsepan ketika ditemui seusai pertemuan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (3/7).

Kata Rauf, sejak gempa melanda Lombok beberapa waktu lalu, banyak keuntungan yang diperoleh keluarga yang tergabung dalam Gapoktan yang tergabung program PKU Kementan. Salah satunya saat toko tutup selama tiga hari penuh maka ibu-ibu yang masuk dalam kelompok tani dapat tetap mendapat asupan makanan bergizi.

"Pascagempa tadinya kami tidak tau harus berbuat apa. Ibu-ibu yang biasa berbelanja ke pasar selama 3 hari hanya di rumah karena tidak ada yang berjualan,” katanya.

Sekarang ini, lanjutnya, tak sekadar memenuhi kebutuhan dapur saja, kelompok wanita tani juga mampu menghasilkan uang tambahan dari olahan pangan yang mereka kelola.

Di saat yang bersamaan, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Kementan Andriko Noto Susanto mengatakan, program PKU memang ditujukan untuk mendorong dan memotivasi petani untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik lagi.

"Kementan hadir dengan program PKU untuk meningkatkan pendapatan sehingga nantinya tidak ada lagi masyarakat yang rentan rawan pangan. Mari kita kerjakan dan sukseskan program ini," ajak Andriko memberi semangat.

Dijelaskan Andriko, program PKU selain untuk meningkatkan status kerentanan rawan pangan menjadi tahan pangan, BKP Kementan juga untuk menargetkan pengentasan kemiskinan masyarakat. Dengan demikian, dalam tiga tahun kedepan petani dan masyarakat kesejahteraannya meningkat.

"Karena itu kami menitipkan program ini kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten, agar mengawal dan mengembangkan dengan sebaik-baiknya," tambah Andriko.

Sebagaimana diketahui, Gapoktan Serumpun terdiri dari lima Kelompok tani yang mengembangkan tanaman bawang merah, tomat dan cabai diatas lahan seluas 14,8 hektar.

Para anggota kelompok tani ini juga menjual tomat yang sudah diolah menajdi manisan tomat rasa kurma (Torakur) yang dijual dengan harga Rp3000 per kemasan dengan isi empat buah.

Tak hanya itu, mereka juga menjual bawang merah yang sidah digoreng krispi dan dikemas dalam botol dengan harga Rp10.000 per 20 gram.

"Melalui Korporasi Usahatani, kami akan bekerja lebih keras lagi. Dan kami optimis akan mampu meningkatkan kesejahteraan anggota kami," ujar Zaenudin Ketua Kelompok tani. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA