Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terobosan Kementan Pacu Ekspor Berbasis Digital Bikin Ganjar Salut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Kamis, 04 Juli 2019, 19:49 WIB
Terobosan Kementan Pacu Ekspor Berbasis Digital Bikin Ganjar Salut
Ganjar Pranowo/Net
rmol news logo Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo salut dengan terobosan Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Amran Sulaiman dalam memacu ekspor komiditas pangan yang berbasis teknologi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Saya sepakat dengan Kementerian Pertanian, soal pertanian, soal pangan kita lah yang harus menjadi juara dunianya," ujarnya saat membuka Soropadan Expo Agro Culture, di Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (4/7).

Pemprov Jateng, kata Ganjar, memiliki kesamaan misi dengan Kementan dalam mendongkrak neraca perdagangan yang berbasis teknologi, di mana Jateng memiliki aplikasi Agro Jowo. Sementara Kementan memiliki terobosan berupa aplikasi I-MACE (Indonesian Maps of Agricultural Commodities Export).

"Kalau neraca perdagangan sudah kita bicarakan dan teknologi sudah disiapkan, tinggal produktivitas yang didorong, kapasitas yang disiapkan dan kontinuitasnya juga dijaga," tegas Ganjar.

Atas alasan itu, Ganjar berharap Soropadan Expo 2019 menjadi meeting point berkaitan dengan aspek hulu hingga hilir. Di aspek hulu, yakni belajar tentang teknik budidaya dan teknik menghasilkan komoditas yang berkualiatas.

"Kemudian di aspek hilir, belajar cara memasarkan produk pertanian yang dihasilkan petani," ujarnya.

Selain kedua aspek ini, petani dan pelaku usaha juga dapat berkumpul untuk saling bertukar informasi. Mereka bisa menitipkan berbagai komoditas pangan lokal unggulan kepada para delegasi agar bisa dipasarkan ke negara-negaranya.

"Kami akan titipi komoditas yang selama ini sulit tembus pasar ekspor. Misal beras hitam ke Australia, kami akan titipi mumpung di sini ketemu. Ini cara dagang kita, titipi untuk bawa ke Australia lalu kita ekspor,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Hortikultura, Suwandi mengatakan gebrakan pemerintah Provinsi Jateng sangat luar biasa dalam memajukan komoditas pertanian, khususnya hortikultura. Gebrakan itu, sambungnya, juga sesuai dengan slogan "Jateng Gayeng".

Produk-produk unggulan semua kabupaten ditampilkan di Soropadan Expo, pelaku usaha datang baik secara fisik maupun online sehingga produk pertaniannya bisa menggelora, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga di pasar ekspor.

"Tentu hal ini sejalan dengan gebrakan yang dilakukan Kementan selama ini. Buktinya di tahun 2018, Kementan berhasil mengekspor 42,5 juta ton dibanding 2013 hanya 33 juta ton sehingga ekspor komoditas pertanian naik 10 juta ton," katanya.

Lebih lanjut Suwandi menyebutkan salah satu kunci meningkatkan volume dan daya saing produk pangan di pasar dunia adalah dengan mengedepankan pangan lokal sebagai komoditas ekspor andalan. Karena itu, masyarakat jangan membeli atau konsumsi pangan impor.

"Ekspor pangan lokal kita genjot lebih kencang lagi. Kebijakan pemerintah kita fasilitas baik berupa investasi maupun ekspor kita permudahan dan percepatan pengurusan izin dokumennya," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Suwandi, pembagunan pertanian berbasis digital tidak hanya mendata potensi produk pertanian secara online yakni by name dan by address. Namun demikian juga dapat memecahkan masalah selama ini, yakni pelaku usaha atau eksportir tidak akan lagi kebingungan dalam mencari pasokan dan petani ingin memasarkan produknya.

"Sebanyak 22 startup sudah kami link kan. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat expo ini yakni integasi teknologi informasi menuju petani semakin sejahtera. Kami di Kementan juga memberikan pelayanan online untuk izin ekspor komoditas hortikultura," pungkas Suwandi.

 "Ini sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kami tindak lanjuti dan gerakan-gerakan lainya yang luar biasa dalam mempermudah investasi dan memacu ekspor," tambahnya menekankan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA