Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Surplus Jagung, Mantan Menteri Sampai Kadin Apresiasi Kementan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 04 Juli 2019, 01:55 WIB
Surplus Jagung, Mantan Menteri Sampai Kadin Apresiasi Kementan
Ketua Dewan Jagung Nasional, Fadel Muhammad (kiri) dan Mentan Amran Sulaiman (tengah)/Ist
rmol news logo Kementerian Pertanian (Kementan) melalui berbagai unit kerjanya sukses memacu produksi jagung hingga melebihi target yang ditetapkan. Kesuksesan ini ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat serta meroketnya akselerasi ekspor ke pasar Asean.

Berkaitan dengan ini, Ketua Dewan Jagung Nasional, Fadel Muhammad mengapresiasi upaya pemerintah dalam menggenjot produksi jagung secara nasional. Capaian ini sekaligus bukti bahwa Indonesia adalah negara besar dengan posisi produksi di atas rata-rata.

"Saya kira kita semua patut mengapresiasi apa yang telah dibuat oleh Pak Amran. Beliau adalah orang yang keras dalam hal menegakkan aturan-aturan terhadap mereka yang bermain manipulasi," ujar Fadel dalam diskusi yang digelar Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Rabu (3/7).

Meski demikian, Fadel menekankan pentingnya pendistribusian bantuan bibit unggul yang bisa menambah daya gedor produksi para petani di seluruh Indonesia. Selain itu, pemerintah juga diharapakan terus menyediakan mesin pengering supaya penyediaan jagung tetap terjaga meski memasuki musim penghujan.

"Saya mau bilang bahwa penyediaan bibit yang berkualitas itu wajib diberikan supaya hasil produksi juga memuaskan," ujar Fadel yang juga seorang mantan Menteri Kelautan dalam kabinet Indonesia Bersatu II.

Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa posisi Indonesia saat ini dalam keadaan surplus jagung sehingga mampu melakukan ekspor.

"Kami sudah membagikan bibit untuk ditanam petani seluas 3 juta hektare. Semuanya gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun. Maka itu, bibit yang diberikan juga harus bagus supaya produktivitasnya mencapai 10 ton," katanya.

Di sisi lain, Amran mengatakan bahwa mengurus pertanian tidak cukup tertuju pada komoditas jagung semata, namun ada ratusan komoditas lain yang harus dijaga selama 24 jam setiap hari.

"Komoditas cabai saja ada 3, belum bawang, sawit, dan yang lain. Tapi intinya soal jagung dulu kita impor 3,5 juta, sekarang kita sudah ekspor. Artinya ini kan ada kemajuan terkait apa yang sudah dikerjakan. Termasuk juga kontribusi teman-teman Kadin yang sudah bekerja sama dalam bentuk investasi," jelasnya.

Amran menambahkan, saat ini pemerintah terus menjaga kepentingan dan keuntungan semua pihak agar sama-sama merasakan untung. "Yang pasti saya ingin petaninya merasakan untung, pengusahanya tersenyum dan konsumenya bahagia," tutupnya.

Sekadar diketahui, diskusi Kadin ini dihadiri puluhan peserta anggota Kadin dan sejumlah tamu undangan. Dalam kesempatan itu, mereka sepakat ingin membangun pertanian menjadi lebih baik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA