Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menahun Nikmati Impor, Di Era Jokowi Pertama Kalinya Indonesia Sukses Ekspor Bawang Merah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 02 Juli 2019, 00:45 WIB
Menahun Nikmati Impor, Di Era Jokowi Pertama Kalinya Indonesia Sukses Ekspor Bawang Merah
Menteri Amran Sulaiman saat bersama petani bawang/Net
rmol news logo Kebijakan Kementerian Pertanian di bawah kendali Andi Amran Sulaiman dalam mengendalikan harga bawang merah dan bawang putih nasional mengundang banyak pujian.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Bagaimana tidak, menahun masyarakat dicekik dengan harga bawang putih yang tak pernah turun. Sebut saja tahun 2013 lalu, seluruh media online nasional ramai memberitakan harga bawang putih yang merangkak ke angka Rp 100.000 per kilogram di beberapa pasar tradisional di Tanah Air.

Saat itu, minimal harga yang dipatok penjual di hari biasa rata-rata sekitar Rp 35.000 per kilogram. Variabel harga tersebut terjadi di hari biasa alias bukan hari raya. Hal itu berujung pada impor dimana Kementerian Perdagangan mau tak mau harus menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) agar rakyat tak menjerit.

Di era Presiden Joko Widodo aturan baru dimainkan. Lewat Kementan yang ditunggangi oleh Amran, pemerintah membuat kebijakan baru, yakni memasang target swasembada bawang putih di tahun 2021. Amran mengenakan sanksi wajib tanam 5 persen dari volume pengajuan impor kepada para importir bawang.

Meski masih impor namun bawang putih yang tengah ditanam oleh penduduk lokal diyakini Amran akan mulai dipasarkan tahun depan.

Tak hanya bawang putih, Amran juga menghentikan impor bawang merah. Dengan menggenjot laju produksi bawang merah lokal, Amran mulai mengubah situasi dari impor menjadi ekspor. Hampir puluhan tahun selalu bergantung pada produk luar, akhirnya di tahun 2016 lalu pemerintah secara penuh menghentikan impor bawang merah.

“Dulu impor bawang merah merajalela, bahkan gilanya lagi masuknya bawang merah impor justru saat petani dalam negeri sedang panen,” ujar Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Juwari saat ditanya pendapatnya tentang keberhasilan Amran tersebut, Senin (1/7).

Tangan dingin Amran terbukti berhasil menciptakan sejarah baru untuk bawang merah, yaitu impor nol persen. Tak berhenti di situ saja, rantai impor bawang bombai mini juga dilibas oleh Amran.

Dulu harga bawang merah dan bawang putih selalu disandingkan dengan negeri jiran Malaysia, seolah harga bawang yang naik bukanlah peristiwa baru karena di Malaysia harga bumbu dapur ini juga naik. Keadaan pun berubah, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina sekarang justru menikmati hasil ekspor bawang merah hasil petani Tanah Air.

"Ya Pak Mentan Amran mampu membalikkan keadaan dari negara pengimpor menjadi negara pengekspor bawang merah ke berbagai negara,” katanya.

74 importir bawang nakal yang berhasil di blacklist Amran menorehkan keberhasilan baru yang selama ini jarang disentuh pemerintah. Betapa tidak, saat bawang bombai mini leluasa masuk pasar Indonesia dan mematikan harga bawang merah, kini hanya tinggal sejarah. Karena setelah ditangkap dan diblacklistnya para importir yang kebanyakan berasal dari Kota Medan, Jakarta, dan Surabaya itu, akhirnya bawang merah mendapat tempat yang layak di tingkat harga, baik di petani ataupun di penjual.

"Namun, sudah 2 tahun terakhir ini Pak Amran tutup impor bawang bombai merah mini. Tentu ini sangat menggembirakan petani. Mudah-mudahan kebijakan ini bisa terus berlanjut," pinta Juwari. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA