Pertanian Indonesia Harus Maju Di Tangan Anak Muda

Demikian diungkapkan oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri saat menyampaikan materi pada seminar publik Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) di Kampus STIPAP Medan, Kamis (25/6).

“Statistik menyebutkan jumlah petani kita hanya tersisa 27 persen dari total angkatan kerja Indonesia. Karena itu, kita harus melakukan program regenerasi," ujar Kuntoro.

Kata Kuntoro, program gerakan sejuta petani milenial yang tengah digerakkan oleh Kementan tengah berlangsung. Tercatat lewat Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) tercatat lebih dari 500 ribu petani muda telah bergabung.

Tak hanya itu, dalam 4,5 tahun kinerja Kementan era Andi Amran Sulaiman sejumlah penghargaan juga diperoleh pemerintah untuk bidang pertanian. Peningkatan PDB, meningkatnya kesejahteraan petani, rendahnya inflasi dan kemiskinan yang semakin berkurang menjadi bukti bahwa pertanian Tanah Air mulai bergerak kearah yang lebih positif.

“Capaian itu harus dipertahankan dan dilanjutkan oleh kalian para generasi muda," katanya.

Akses peluang kerja di bidang pertanian juga besar. Revolusi pertanian yang digadang Kementan saat ini jadi jaminan kesuksesan petani muda di era milenial ini.

Untuk itu, Ia mengajak mahasiswa pertanian bergabung dalam agroenterpreunership sedari dini. Cara sederhananya adalah mampu menguasai teknologi pertanian, pemanfaatan alat dan mesin pertanian, serta memanfaatkan internet dalam pemasaran produknya.
“Itu yang harus kalian pelajari dan persiapkan sejak kuliah di Fakultas Pertanian," katanya.

Diketahui, kaderisasi ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga dan para praktisi pertanian di Sumatera Utara. Kegiatan ini sendiri digelar di Kampus STPP Medan yang dihadiri 17 Perguruan Tinggi wilayah I Aceh sampai Provinsi Lampung.