Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketum PBNU: Mentan Amran Berhasil Jaga Stabilitas Harga Dan Stok Pangan Jelang Idul Fitri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 01 Juni 2019, 13:36 WIB
Ketum PBNU: Mentan Amran Berhasil Jaga Stabilitas Harga Dan Stok Pangan Jelang Idul Fitri
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj/Net
rmol news logo Langkah cepat pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian menjaga kestabilan stok dan harga langan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri mendapat tepuk tangan dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.

“Padahal dulunya, gejolak harga pangan hampir selalu terjadi setiap kali jelang Ramadhan dan Idul Fitri,” ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (1/6).

Aqil sendiri mengakui di era Amran menjabat sebagai menteri gejolak harga pangan nyaris tidak ada pada saat perayaan hari besar keagamaan dan hal itu menjadi bukti nyata di masyarakat.

“Beberapa tahun terakhir nyaris tidak ada gejolak harga dan ketersediaan di sektor pangan,” kata Aqil.

“Ini pertanda pemerintahan Jokowi telah bekerja keras dalam memastikan ketersediaan pangan mencukupi,” lanjutnya lagi.

Menurut Kiyai Aqil, gerak cepat Menteri Amran bisa dilihat sewaktu mengatasi gejok harga bawang putih. Bulan lalu harga bawang putih sempat meroket hingga Rp90 ribu per kilogram namun lewat operasi pasar yang dilakukan secara sigap akhirnya berhasil menurunkan harga hingga menyentuh angka Rp25 ribu per kilogram.

Sekedar informasi, operasi pasar Kementan dilakukan secara masif di 40 lokasi di Tanah Air.

“Bahkan di Surabaya sempat turun sampai dengan harga Rp19 ribu,” jelasnya.

Kiyai Aqil mengaku sempat berkomunikasi dengan Menteri Amran dan dari pembicaraan mereka Ia mengetahui bila Amran memang tengah mengawasi fluktuasi harga pangan secara ketat. Tak hanya itu, kesiapan Kementan berkoordinasi dengan lembaga lainnya terkait komoditi dan distribusi pangan menurutnya sangat konsisten.

“Saya sempat berkomunikasi dengan Pak Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman). Beliau sampaikan pihaknya mengawasi secara ketat ketersediaan pangan. Selain itu, beliau menekankan pentingnya koordinasi dengan Kemendag, Bulog, maupun Satgas Pangan sehingga distribusi pangan menjadi lancar. Saya pikir kesigapan dan sinergi berbagai elemen pemerintah ini lah yang pada akhirnya membuat ketersediaan pangan aman dan terkendali,” jelas Aqil.

Stabilitas pangan, sebut Aqil, merupakan hal yang sangat krusial saat ini. Apalagi beberapa bulan terakhir, situasi politik dan sosial masyarakat sempat memanas.

“Kalau sampai terjadi kelangkaan kebutuhan pokok, saya yakin kondisi yang sudah panas akan menjadi semakin tidak terkendali. Karena itu, kita patut mensyukuri terkendalinya stok dan harga pangan. Ini berkat kerja keras Pak Menteri Amran yang selalu turun ke lapangan serta selalu hadir membela petani,” terang Aqil.

Sebelumnya, Kementan sempat memastikan ketersediaan semua kebutuhan pokok tercukupi sampai akhir puasa dan Hari Raya Iedul Fitri.  Berdasarkan data dari Bulog, stok beras di gudang saat ini mencapai lebih dari 2 juta ton dan aman sampai dengan akhir tahun. Sementara ketersediaan kedelai untuk periode Januari-Juni 2019 diperkirakan mencapai 2,857 juta ton dengan proyeksi kebutuhan sebesar 2,21 juta ton.

Begitu pula dengan ketersediaan daging sapi atau kerbau selama Januari-Juni, dari data Kementan diketahui berada di kisaran 379.900 ton dengan perkiraaan kebutuhan sejumlah 347.800 ton.

Sementara itu, ketersediaan bawang putih sepanjang Januari-Juni 2019 diperkirakan mencapai 270.000 ton dengan perkiraan kebutuhan sebesar 240.000 ton. Tercatat sampai April lalu 115.000 ton bawang putih impor telah masuk ke Indonesia dan diproyeksikan mencukupi kebutuhan sampai akhir Juni.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA