Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Target Presiden Jaga Kedaulatan Pangan Diterjemahkan Dengan Baik Oleh Menteri Amran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 24 Mei 2019, 01:35 WIB
Target Presiden Jaga Kedaulatan Pangan Diterjemahkan Dengan Baik Oleh Menteri Amran
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman/Net
rmol news logo Program kerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membawa manfaat positif ke masyarakat dan ekonomi negara. Dewan sangat setuju bila kemudian semua kebijakan tersebut dikawal secara baik untuk kedepannya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Menurut kami di DPR, semua kebijakan dan regulasi pertanian dibawah kepemipinan Mentan Amran Sulaiman harus dikawal secara baik,” Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Jakarta, Kamis (23/5).


Keberhasilan Menteri Amran dimata Bambang juga sangat terlihat jelas. Contohnya, keberhasilan pemerintah menekan gejolak inflasi pangan. Capaian semacam itu menurutnya sangat jarang terjadi dan patut diapresiasi.

Untuk Ramadan kali ini, Bambang juga tetap berharap agar inflasi tetap rendah agar tidak terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok uang berarti.

Target Presiden Jokowi dalam menjaga kedaulatan pangan menurut Bambang diterjemahkan dengan sangat baik oleh Menteri amran karena sesuai target.

"Inilah yang perlu kita jaha terus supaya harga tidak bergejolak. Stok pangan perlu dijaga dan petani perlu diperhatikan. Jadi tidak semata-mata
hanya sekadar terciptanya ketahanan pangan saja," tutupnya.

Seluruh program yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian bermuara para kesejahteraan petani.

“Salah satunya dengan menggencarkan program unggulan Upaya Khusus (Upsus) produksi Padi, Jagung, Kedelai dan hortikultura,” ujar Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian, Ketut Kariyasa, Rabu (22/5).

Tak sekedar itu, lanjutnya, Kementan juga memiliki program SIWAB atau Sapi Indukan Wajib Bunting pada peternakan yang mampu meningkatkan produksi pertanian secara signifikan dan bisa menyediakan ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian, Ketut Kariyasa mengatakan posisi inflasi yang terus menurun terjadi karena keberhasilan pemerintah menyediakan kebutuhan dalam negeri lewat berbagai macam program unggulan. Ia membeberkan tren penurunan kelompok pengeluaran bahan makanan ini terjadi sejak tahun 2013 (11,35 persen), 2014 (10,57 persen), 2015 (3,35 persen) dan 2016 (3,02 persen).

"Ini tentu saja harus menjadi catatan tersendiri karena masuk sebagai inflasi paling rendah yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia," katanya.

Kariyasa menambahkan, keberhasilan ini bahkan terus berlanjut baik pada tahun 2018 maupun awal tahun 2019, dimana bahan makanan/pangan mengalami deflasi -1,11 untuk bulan Februari dan -1,01 untuk bulan Maret.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA