Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Daya Tarik E-Commerce Membidik Pangsa Pasar Perempuan di Indonesia

Minggu, 05 Mei 2019, 09:40 WIB
Daya Tarik E-Commerce Membidik Pangsa Pasar Perempuan di Indonesia
DI era digital ini, tidak sedikit orang yang dimudahkan dengan berbagai teknologi. Salah satu kemajuan teknologi adalah dengan e-commerce alias transaksi jual-beli secara elektronik.

Dalam beberapa waktu terakhir, industri e-commerce berkembang sangat pesat di Indonesia. Bukan hanya di kota besar,tren belanja secara online sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, seiring kemudahan layanan yang diberikan oleh pelaku e-commerce.

Masyarakat menilai berbelanja melalui dunia maya menjadi lebih murah dan aman. Mereka tinggal menggunakan ponsel atau desktop dan duduk manis di rumah atau tempat kerja untuk memesan barang apapun. Tak lama kemudian, barang yang dipesan pun akan diantarkan ke tempat tujuan.

Menurut data Asosiasi E-Commerce Indonesia, pertumbuhan pesat e-commerce mencapai  49% sejak 2015. Selain karena geografis pasar yang cukup luas, masyarakat Indonesia juga menjadikan internet sebagai penopang aktivitas sehari-hari mereka, mulai transportasi sampai aktivitas belanja online.

Bahkan jumlah online shopper di Indonesia terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Di tahun 2018 saja diperkirakan 11,9% dari total polulasi di Indonesia merupakan pembelanja online.

Apa itu e-commerce?

Arti e-commerce (Electronic Commerce)  didefinisikan sebagai aktivitas penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pengolahan digital dalam melakukan transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah, dan mendefenisikan kembali hubungan antara penjual dan pembeli.

Secara sederhana pengertian e-commerce dapat diartikan sebagai aktivitas transaksi jual-beli barang, servis atau transmisi dana atau data dengan menggunakan elektronik yang terhubung dengan internet.

Jumlah pengguna internet dan penggunaan smartphone dengan akses internet yang terus meningkat memberikan efek positif pada nilai transaksi e-commerce di Indonesia.

Yang menarik, perempuan memiliki peran besar dalam pertumbuhan industri e-commerce.

Menurut Wall Street Journal, sekitar 40 juta perempuan di Indonesia merupakan pengguna internet. Dengan total sekitar 54%, mayoritas konsumen e-commerce adalah perempuan. Setengah dari mereka adalah perempuan dengan usia 20 hingga 29 tahun.

Di era digital ini, perempuan turut menyumbang pengaruh besar dalam menentukan tingkat kepuasan terhadap produk dan jasa, engagement terhadap brand, bahkan sampai mempengaruhi perempuan lainnya dalam berbelanja melalui internet.

Menurut data, 65% perempuan di Indonesia merupakan pengambil keputusan dalam pembelian. Informasi yang didapat melalui peer-circle atau lingkaran pertemanan terdekat, diikuti oleh media online dan blog, memberikan pengaruh terbesar bagi perempuan dalam keputusan pembelian.

Apa saja yang paling diminati pada saat belanja online

Dalam survei yang juga dilakukan oleh Female Daily, kategori kecantikan didominasi 80% pembeli perempuan di Indonesia. Mereka  lebih tertarik untuk membeli produk kecantikan secara online dari pada datang langsung ke tokonya.

Selain produk kecantikan, perempuan juga berbelanja produk fashion dan aksesori, makanan dan minuman, hingga kebutuhan bayi dan anak. Tidak hanya kebutuhan untuk diri sendiri, mayoritas perempuan juga berbelanja kebutuhan keluarga mereka sehari-hari secara online. Misalnya voucher, alat kesehatan, obat, tiket bahkan pulsa elektronik.

Pola konsumsi pribadi dan rumah tangga yang mayoritas pengambilan keputusan dalam pembelian berada di tangan perempuan, akan menjadi peluang besar bagi pelaku e-commerce untuk lebih gencar melakukan penetrasi dan pengembangan pasar.

Berbagai penawaran seperti diskon, voucher atau bonus serta kemudahan dalam bertransaksi seperti cicilan atau pembayaran yang terintegrasi dalam sebuah aplikasi akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna e commerce khususnya perempuan.

Begitu pula perihal penggunaan aplikasi mobile dalam berbelanja online. Google mengestimasi 66% dari total pengguna smartphone di Indonesia menggunakan aplikasi mobile, sedangkan 34% sisanya mengakses situs belanja melalui desktop.

Melalui aplikasi dan website, pengalaman “window shopping” dapat tergantikan oleh aktivitas browsing dengan kemudahan navigasi online yang disesuaikan dengan kategori produk yang diinginkan.

Namun, untuk meningkatkan frekuensi belanja dan peningkatan nilai transaksi, kenyamanan dan kepuasan dalam berbelanja online menjadi faktor yang tak kalah penting. Kemudahan dalam pembayaran dan kecepatan serta respons dalam menyelesaikan masalah juga menjadi nilai tambah dalam kepuasan berbelanja online.

Cara pembayaran/transaksi yang aman

Cara pembayaran  transaksi e-commerce di Indonesia, dapat melalui debit, kartu kredit, bahkan Cash On Delivery (COD). Ada juga pilihan lain yaitu e-money, e-wallet dan electronic transfer.

Pembayaran lewat debit (transfer antar bank) ini memiliki potensi besar. Ada beberapa risiko dalam kasus pembayaran e-commerce.

Karena pembayaran debit ini dilakukan di depan, maka jika terjadi fraud atau penipuan, maka pengembalian uang akan sulit dilakukan karena harus memerlukan verifikasi yang lebih rumit daripada jika pembayaran dengan kartu kredit. Risiko lainnya ada kemungkinan informasi-informasi sensitif (nomor kartu dan data pribadi lainnya) untuk bocor di dunia maya.

Pembayaran melalui kartu kredit, dimana penerbit kartu kredit bank yang membayar atas nama pelanggan dan pelanggan memiliki jangka waktu tertentu, kemudian dapat membayar tagihan kartu kredit tersebut sesuai transaksi yang dilakukannya. Sistem penagihan kartu kredit biasanya bulanan yang ditagihkan kepada pemiliknya secara bulanan.

Cash on Delivery (COD), pembayaran dilakukan secara tunai pada saat barang diantar. Ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa pembayaran dengan uang tunai adalah pilihan yang paling aman dibandingkan pembayaran digital.

Jenis pembayaran lainnya adalah dengan menggunakan e-money. Sistem ini mengacu pada situasi di mana pembayaran dilakukan melalui jaringan dan jumlah yang ditransfer dari satu lembaga keuangan untuk lembaga keuangan lainnya. Transaksi ini memungkinkan Anda untuk melakukan transaksi yang lebih cepat, nyaman dan menghemat banyak waktu.

Ada lagi e-wallet yang berfungsi hampir sama dengan dompet fisik. E-wallet  pertama kalinya diakui sebagai sebuah metode untuk menyimpan uang dalam bentuk elektronik, namun kemudian menjadi populer karena cocok untuk menyediakan cara yang nyaman bagi pengguna internet untuk menyimpan dan menggunakan informasi berbelanja secara online.

Berikutnya, electronic transfer. Metode pembayaran elektronik ini sangat populer untuk mentransfer uang dari satu rekening bank ke rekening bank lainnya. Account tersebut bisa pada bank yang sama atau bank yang berbeda. Sistem transfer dana ini dapat dilakukan dengan menggunakan ATM (Automated Teller Machine), smartphone hingga menggunakan komputer dengan mengakses situs keuangan tersebut, misalnya klik BCA.

Penciptaan nilai dalam bisnis e-commerce
Pelaku e-commerce di Indonesia yang menargetkan perempuan harus mulai berinovasi untuk meningkatkan keinginan, kemampuan berinteraksi, dan pengalaman mereka dalam bertransaksi  secara online.

Kebutuhan dan pola perilaku perempuan di Indonesia dalam berbelanja melalui e- commerce berpengaruh besar terhadap market.

Penciptaan nilai atau value creation bagi pelaku e-commerce yang menjual barangnya secara online berbeda dengan yang menjual barangnya secara fisik meskipun barangnya sama. Seorang pelanggan online, bukan hanya berperan sebagai pelanggan yang membutuhkan barang namun juga seorang pengguna teknologi informasi.

Ada dua karateristik pelanggan yang harus dipahami pelaku e-commerce, yaitu, pertama, dapat memuaskan pandangan pelanggan dari segi produk, dan kedua bisa memenuhi keinginan pelanggan sebagai seorang pengguna teknologi.

Hal ini lah yang menjadi sebuah perusahaan/pelaku e-commerce harus menciptakan nilai yang berbeda.

Apa saja nilai yang harus diciptakan oleh pelaku e-commerce?

Pertama, tingkat keunikan yang dimiliki oleh barang atau jasa yang dijual/ditawarkan.

Kedua, kemampuan perusahaan untuk menciptakan suatu ikatan seperti misalnya membuat pelanggan tetap berbelanja di web perusahaan meskipun harga yang ditawarkan bersaing dengan competitor.

Ketiga, kelengkapan dari kebutuhan pelanggan yang ditawarkan oleh perusahaan dan partner bisnis.

Keempat, kemampuan perusahaan untuk menyediakan akses yang cepat, tidak menghabiskan waktu pelanggan, dan kemudahan bagi pelanggan untk melakukan transaksi.

Proses value cretion pada pelaku/perusahaan e-commerce membutuhkan waktu yang tidak sedikit.  Hal yang pasti harus dilakukan adalah mendekatkan diri kepada pelanggan dan memahami target dari pelanggan yang mereka tuju.

Pengembangan aplikasi belanja mobile berbasis user experience bisa menjadi pilihan yang tepat untuk lebih memahami profil dan perilaku konsumen yang menjadi target dalam berbelanja online. rmol news logo article

Dessy Arnas, ACC
Executive & Personal Branding Coach

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA