Menurutnya, dana desa yang
dikucurkan pemerintah pusat dimanfaatkan oleh perangkat daerah untuk
membangun fasilitas sarana dan prasarana Posyandu dan Polindes.
Sehingga,
kata dia, lebih mempermudah pelayanan kesehatan bagi masyarakat. "Dana
desa sangat membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di desa," kata
Harisson, dalam keterangannya kepada redaksi.
Soal penurunan
AKI, Harisson mengungkapkan, pada tahun 2015 AKI di Kapuas Hulu,
Kalimantan Barat sebanyak 14 kasus. Jika dikonversikan sebesar 331 per
1.00.000 kelahiran hidup, jadi kelahiran hidupnya ada 4.222.
Dinas Kesehatan Kapuas Hulu lantas membuat inovasi Madubulin (Masyarakat Peduli Ibu Bersalin), hasilnya cukup signifikan.
“Program
ini sebenernya meningkatkan peran serta keluarga masyarakat, aparatur
desa, dan tokoh masyarakat terhadap ibu hamil bersalin,†kata Harisson.
Madubulin
juga untuk mencegah terjadinya keterlambatan ketika ibu yang akan
bersalin harus dirujuk ke rumah sakit. Madubulin berupa tim yang
apabalia ada ibu hamil dirujuk ke rumah sakit, maka semua masyarakat
bergerak untuk membantu ibu tersebut.
Setelah diterapkannya
inovasi itu, AKI di Kapuas Hulu menurun dari 14 orang pada tahun 2015
menjadi 2 orang di 2017, namun 2018 menjadi 3 orang.
Menurut Harisson penurunan tersebut adalah sebuah prestasi yang harus dijaga dan lebih ditingkatkan lagi.
"Keberhasilan
program ini juga kerjasama semua pihak, termasuk Dana Desa yang
digunakan untuk membangun sarana Posyandu dan Polindes di desa,"
jelasnya.
Rendahnya, peran dalam mengubah kebiasaan seperti
praktik tradisional dalam perawatan persalinan dan paska bersalin,
kemudian sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu
menjadi penyebab tingginya AKI.
Maka langkah yang diambil, selain dari inovasi Madubulin adalah membangun komitmen dengan bupati.
“Kami
minta bupati untuk terus berbicara mengenai AKI. Jadi kalau pak bupati
bicara mengenai kesehatan, maka pak camat sampai kepala desa akan bicara
soal penurunan AKI,†jelasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: