Pasalnya, di musim panen raya sekarang ini, pemerintah harus menjaga harga gabah tetap stabil. Agar petani tidak beralih menanam komoditas lain karena akan berpengaruh pada ketahanan pangan nasional.
"Akibatnya nanti ketersediaan pangan berkurang dan berimplikasi terhadap ketahanan pangan wilayah dan nasional," kata Agung dalam Rapat Koordinasi Serap Gabah Petani (Sergap) di Kantor Subdivre Bulog Jember, Jawa Timur, Selasa (10/4).
Agung menyampaikan hal tersebut di hadapan Waka Divre Bulog Jatim Cecep Anjinandian. Dia mengingatkan tugas mereka agar memenuhi target penyerapan 1.000 ton setara beras per hari.
"Pada tahun 2018 lalu Bulog Divre Jatim mampu menyerap 1.000 ton setara beras per hari. Tahun ini diharapkan bisa naik atau minimal bisa mempertahankan," katanya.
Cecep sendiri mengakui bila target penyerapan gabah dan beras di Jatim belum signifikan. Karena hingga 8 April kemarin penyerapan gabah baru mencapai 10.400 ton. Padahal hingga Desember 2019 nanti target yang harus dicapai 340.000 ton.
"Realisasi Jatim sampai 8 April 2019 baru mencapai 10.400 ton, sementara sisa target masih ada 340 ribu ton yang harus kita kejar sampai Desember 2019," ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: