Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

INOVASI Desa

Kembangkan Wisata Pujon Kidul, Kades Udi Dikirim Study Banding Ke Tiongkok

Minggu, 24 Maret 2019, 22:30 WIB
Kembangkan Wisata Pujon Kidul, Kades Udi Dikirim Study Banding Ke Tiongkok
Wisata desa Pujon Kidul/Dok
rmol news logo Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengirim para kepala desa yang terbukti sudah berhasil mengembangkan desa dengan inovasi desa. Mereka dikirim ke Korea dan Tiongkok untuk melakukan study banding.

Salah satunya Udi Hartoko, kepala desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Tmur. Udi merupakan satu diantara puluhan kepala desa yang dipilih Mendes Eko melakukan srudy banding ke luar negeri.

Udi dianggap sebagai kepala desa yang memiliki inovasi untuk mengembangkan desa Pujon Kidul dengan memiliki inovasi mengembangkan wisata, pertanian dan kuliner.

Sejumlah wahana di Desa Pujon Kidul pun ditawarkan. Mulai dari wisata petik sayur, outbound, ATV, camping, belajar membuat biogas, mengolah susu, beternak dan juga tersedia penginapan.

Kepala Desa Pujon Kidul Udi Hartoko menyebutkan 500 orang berkunjung di hari biasa. Tapi pada akhir pekan atau musim liburan, jumlah pengunjung bisa menembus angka 3.000 orang.

Sebenarnya, ujar Udi, rencana pembuatan kawasan wisata itu sudah ada sejak 2014. Namun, warga belum dapat merealisasikannya karena terbentur masalah dana.

Lalu pada 2015, Desa Pujon Kidul mendapat Dana Desa sebesar Rp 400 juta. Dana itu digunakan untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Sejahtera dan infrastruktur. Warga desa juga menganggarkan dana untuk pengelolaan air bersih.

Setahun kemudian, Udi mengambil Rp 60 juta untuk modal awal mengembangkan daerah wisata. Rencana dimatangkan. Warga dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan daerah wisata. "Hasilnya pada 2017, omzet yang kami dapat dari kegiatan wisata itu mencapai Rp 5,35 miliar," ujar Udi.

Pengembangan daerah wisata menciptakan lapangan kerja. Dulu, ujar Udi, banyak pemuda desa yang merantau. Tapi sekarang, mereka lebih memilih bekerja di desanya sendiri. Warga pun lebih sadar lingkungan. Mereka tak mau membuang sampah sembarangan.

BUMDes Sumber Sejahtera di Desa Pujon Kidul merupakan yang terbaik dan kerap kali meraih penghargaan di tingkat nasional.

Antara lain, penghargaan Desa Wisata Agro dari Kementerian Desan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada 2017 lalu dan penghargaan Program Kampung Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2016 lalu.

Bahkan, Desa Pujon Kidul mendapatkan perhatian tersendiri dari Presiden RI, Joko Widodo. Hal itu terlihat dari unggahan video berjudul ‘Era Baru Desa Pujon Kidul’ di akun YouTube orang nomor satu di Indonesia itu pada, Rabu 28 Agustus 2018 lalu.

Karena prestasi Desa Pujon Kidul itu, Udi bersyukur dengan bantuan semua perangkat desa dan warga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Udi bilang, akan memaksimalkan study banding ke Korea dan Tiongkok.

"Belum sampai ke Tiongkok, tapi kami sudah sangat bangga sekali. Kami akan belajar sungguh-sungguh di Tiongkok. Kami akan bawa perubahan untuk desa di Indonesia setelah kami pulang dari Tiongkok,” ujarnya.

Seperti diketahui, Tiongkok dikenal sebagai negara yang berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat perdesaan hingga 100 kali lipat dalam 40 tahun, yakni dari 20 US Dollar menjadi 2.000 US Dollar. Termotivasi dari keberhasilan tersebut, Udi berharap Indonesia mampu meraih keberhasilan serupa dalam waktu 10-20 tahun.

“Mudah-mudahan dengan semangat kami semua, kalau di Tiongkok butuh 40 tahun, semoga di Indonesia bisa 10-20 tahun untuk merubah Indonesia. Karena kami punya impian untuk merubah desa di Indonesia menjadi desa maju seperti di Tiongkok,” ujarnya.

Terkait studi banding tersebut ia berterimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan kesempatan untuk belajar memajukan desa dari negara lain. Ia juga berterimakasih kepada Kedutaan Besar Tiongkok yang telah menerima kepala desa, pendamping desa, dan pegiat desa Indonesia untuk belajar di Tiongkok.

“Semoga ini menjadi sesuatu yang istimewa bagi kita semuanya. Dan ini akan kami ceritakan pengalaman kami kepada seluruh masyarakat Indonesia. Bagi kami dan masyarakat, inilah sejarah yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya di hari yang sama, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo telah melepas sejumlah kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa yang akan mengikuti studi banding ke negara Korea dan China.

Rencananya, studi banding perdesaan ini juga akan dilaksanakan di beberapa negara lain seperti India, Malaysia, dan beberapa negara yang memiliki keberhasilan mengelola perdesaan lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA