Pembangunan bendingan sendiri untuk melaksanakan Nawa
Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yakni
kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Hingga tahun 2018, sebanyak
55 dari 65 bendungan sudah dalam tahap konstruksi dimana 14 bendungan
diantaranya sudah rampung atau dalam tahap penyelesaian akhir
konstruksi.
“Insya Allah tahun 2019 akan diselesaikan lagi
sebanyak 15 bendungan. Sehingga sampai akhir 2019 akan selesai 29
bendungan. Tahun 2019 juga akan dimulai pembangunan 10 bendungan baru,â€
kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya kepada redaksi,
Kamis (21/3).
Menteri Basuki menjelaskan bahwa untuk membangun
bendungan tidak dapat selesai dalam satu atau dua tahun, namun
membutuhkan waktu tiga sampai lima tahun. Sehingga sisa dari 65
bendungan yang dibangun akan selesai seluruhnya pada tahun 2023.
Kebutuhan
pembiayaan untuk membangun 65 bendungan tersebut diperkirakan mencapai
Rp 82,5 trliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
Lebih lanjut kata Basuki dari 7,2 juta ha lahan
irigasi yang ada di Indonesia, hanya 11 persen yang mendapatkan suplai
air dari bendungan.
Rampungnya 65 bendungan nanti akan menambah
luas lahan pertanian yang mendapat suplai irigasi premium atau irigasi
dari air bendungan menjadi 19-20 persen. Sementara 29 bendungan yang
selesai akan memberikan suplai pada areal irigasi seluas 258.902 ha
dengan total kapasitas tampung 2,15 miliar m3, mereduksi banjir 5.720
m3/detik, suplai air baku 24,86 m3/detik dan potensi listrik 150 MW.
Disamping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi pariwisata yang
akan menumbuhkan ekonomi lokal.
"Kenapa harus disuplai air
bendungan, karena pola tanamnya bisa diatur, kalau tidak ada tampungan
air, pola tanamnya sesuai dengan hujan yang ada. Sesungguhnya potensi
air di Indonesia besar, namun keberadaanya tidak sesuai dengan ruang dan
waktu, sehingga kita butuh tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada
saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah
gunanya bendungan untuk penampungan air,†ucapnya.
14 Bendungan
yang telah selesai konstruksinya yakni Bendungan Rajui (Aceh), Jatigede
(Jawa Barat), Bajulmati (Jawa Timur), Nipah (Jawa Timur), Titab (Bali),
Paya Seunara (Aceh) Teritip (Kalimantan Timur), Raknamo Tanju (NTB),
Mila (NTT), Rotiklod (NTT), Logung (Jateng), Sei Gong (Kepri), dan
Sindangheula (Banten).
Pada 2019 ada 15 bendungan yang
ditargetkan selesai konstruksinya yaitu Bendungan Gongseng, Karalloe,
Tapin, Passeloreng, Bintang Bano, Way Sekampung, Ladongi, Napun Gete,
Ciawi, Sukamahi, Karian, Keureuto, Gondang, Marangkayu, dan Kuningan.
Sementara
10 bendungan yang dimulai pembangunannya tahun 2019 yakni Bendungan
Jenelata, Pelosika, Jragung, Digoel, Tiro, Mbay, Budong-Budong, Ameroro,
Tiu Suntuk dan Bulango Ulu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: