Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini pihaknya tengah meningkatkan produktivitas sekaligus menumbuhkan nilai tambah melalui sektor pengolahan. Di mana, melalui hilirisasi tersebut dapat meningkatkan nilai tambah hingga 1.000 persen, sebagai contoh adalah produk makanan ringan Silverqueen.
"Buktinya kalau ke Singapura bangga membawa oleh-oleh cokelat Silverqueen. Padahal semuanya dari Indonesia bahan bakunya. Singapura tidak punya bahan bakunya, cokelat satu batang pun tidak punya. Prosesing-nya di sana harganya sekitar Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu, jadi naik dua ribu persen," jelas Amran di Desa Kamanre, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin (11/3).
"Added value-nya ada di negara lain, harusnya prosesing-nya ada di bawah kakao ini. karena ini industri kecil, anggarannya sekitar Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar," lanjutnya.
Bupati Luwu Basmi Mattayang menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan yang diambil Kementan. Di mana saat ini produktivitas kakao petani sedang menurun karena umur tanaman yang sudah tua.
"Sepanjang tahun 2018 produksi kakao 24.260 ton dengan luas lahan 35.311 hektare. Jika kebijakan ini jalan kami yakin dipastikan dapat meningkatkan pendapatan petani," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: