Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Intan Azizah, Nyaleg Demi Pendidikan Dan Kesehatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 11 Maret 2019, 06:51 WIB
Intan Azizah, <i>Nyaleg</i> Demi Pendidikan Dan Kesehatan
Intan Azizah/Dok
rmol news logo Kesehatan dan pendidikan yang merata dan berkualitas menjadi kunci sebuah daerah bisa maju. Sebab, kedua unsur itu bisa melahirkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mampu menjadi inti kemajuan daerah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Atas alasan itu, politisi Nasdem Intan Azizah bertekad maju di Pemilu Legislatif dari daerah pemilihan Banten II, yang meliputi Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan Kota Serang.

Dia ingin memastikan Banten memiliki SDM berkualitas dan bisa berkembang. Terlebih, baginya Banten memang perlu pembenahan di berbagai hal, mulai dari fasilitas kesehatan hingga tenaga medis yang mumpuni.

“Kalau kita lihat kasusnya, ada seorang ibu di Banten itu mau melahirkan tengah malam, suaminya mencari bantuan ambulans tidak ada, sementara puskesmas dan rumah sakit sangat jauh, kemudian dokter jaga tidak bisa tangani, akhirnya meninggal dunia ibu dan anaknya, ini kan miris sekali,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu (10/3).

Jika diberi kepercayaan menjadi anggota DPR, politisi yang juga pesinetron ini akan mendorong pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah agar membangun lebih banyak lagi puskesmas, posyandu. Serta mengerahkan lebih banyak dokter-dokter yang berkualitas di seluruh pelosok Banten.

"Dokter-dokter itu kan patut kita beri apresiasi juga, mereka bisa saja disubsidi agar mau bertugas di pelosok desa-desa di Banten. Jadi subsidi itu bisa diberikan kepada dokter yang mau berbuat lebih. Saya rasa manusiawi lah, bagaimanapun kan dokter pasti ingin sejahtera juga meski ia berbuat hal yang bernilai sosial tinggi,” katanya.

Selain kesehatan, sektor pendidikan di Banten dinilai juga tidak kalah penting. Di Banten, masih banyak ditemukan anak yang masih putus sekolah dan tidak menyelesaikan sampai 9 tahun atau tingkat SMP.

Masalah ini, kata dia, harus segera dipetakan dan diselesaikan. Mirisnya lagi, masih banyak ibu atau orangtua di Banten yang tidak bisa membaca.

“Jangankan di kabupaten ketika saya datang ke Kota Serang saja masih banyak yang ternyata belum bisa membaca, saat saya selesai sosialisasi mereka bertanya, kalau enggak bisa baca boleh coblos angkanya saja enggak bu?” tutur dia.

Wanita yang dikenal Intan RJ itu berpendapat, untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, bukan hanya butuh mendidik para kalangan muda saja, namun juga orang tuanya.

Menurutnya, berbagai progam pemberantasan buta huruf di Banten juga harus digencarkan kembali.

“Bagaimana bisa kita mencetak generasi bangsa yang pintar, kalau ibunya tidak bisa baca, ini harus bisa kita selesaikan bersama,” tuturnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA