Sebagaimana diketahui, hari ini (Jumat, 1/3), Jokowi yang ditemani Ibu Negara Iriana Widodo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman hadir di Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo untuk bertemu dengan 4.000 petani jagung.
"Sudah menjadi hukum ekonomi jika produksi petani melimpah harga akan turun. Karena itu untuk menstabilkan harga kita dorong ekspor," ujar Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan komitmen untuk terus meningkatkan produksi petani Jagung sekaligus meningkatkan kesejahteraan. Pembangunan Bendungan Bulango Ulu senilai Rp 2,3 triliun untuk menjaga pasokan air bagi petani di Gorontalo akan terus berlangsung.
Jokowi juga mengaku bangga karena produksi petani jagung nasional kini mampu menekan impor dari 3,2 juta ton di 2014, bahkan sudah bisa ekspor di 2018 sebanyak 380 ribu ton.
Data Kementan sendiri menunjukkan bahwa produksi jagung nasional meningkat pesat setiap tahun dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tahun 2015 misalnya, produksi jagung nasional hanya 19,61 juta ton. Meningkat menjadi 23,58 juta ton di tahun berikutnya. Lalu, naik menjadi 28,92 juta ton pada 2017, dan tembus 30 juta ton tahun 2018.
Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan, target produksi jagung nasional pada tahun ini mencapai 33 juta ton, dan ekspor diharapkan sebesar 500 ribu ton.
"Target sebesar itu akan maksimalkan di lumbung jagung nasional seperti Jawa Timur, NTB, Lampung, Sumatera Selatan, termasuk Gorontalo. Selain ditarget akan produksi 1,7 juta ton, tahun ini Gorontalo juga didorong untuk ekspor sebesar 150 ribu ton," ungkapnya.
Amran juga mengungkapkan bahwa program yang selama ini sudah dijalankan akan tetap dimaksimalkan, seperti intensifikasi lahan dengan benih unggul gratis agar produktivitas lebih baik, juga ekstensifikasi lahan atau perluasan lahan termasuk sistem tumpangsari, dan modernisasi pertanian dengan memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan).
Hal senada juga disampaikan Gubernur Gorontalo Rusli Habibi. Menurutnya, petani jagung masih semangat untuk melanjutkan program pemerintah untuk terus memproduksi terutama karena benih, pupuk dan alsintan bisa tersedia tepat waktu, tepat volume, dan tepat sasaran. Dia mengapresiasi Kementan yang sudah memprioritaskan program jagung di Gorontalo mulai dari regulasi kemudahan penyediaan benih, hingga penyediaan alsintan.
***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: