RR: Seperti Mahathir, Pendukung Militan Akan Bikin Prabowo Menang

Calon presiden Prabowo Subianto diyakini mampu akan mengalahkan calon presiden petahana, Joko Widodo seperti Mahathir Mohamad menumbangkan capres petahana Malaysia, Najib Razak.

Ekonom senior DR Rizal Ramli dalam analisa yang dimuat Bloomberg mengakui bahwa saat ini Jokowi unggul hingga dua digit dalam survei yang dirilis beberapa lembaga.

Tapi keunggulan itu akan terus tergerus seiring kekecewaan para petani yang dirugikan karena harga komoditas rendah. Termasuk kekecewaan dari kalangan kelas menengah lantaran Jokowi gagal memenuhi janji pertumbuhan ekonomi 7 persen.

“(Belum lagi) suara sebagian besar umat muslim bisa juga menentang Jokowi, karena tokoh-tokoh agama terkemuka ditarget lantaran mengkritik pemerintah,” kata mantan Menteri Kemaritiman era Jokowi itu.

Pada bulan Mei lalu, Mahathir Mohamad berhasil meraih kemenangan mengejutkan. Dia mampu mengalahkan Najib Razak dengan mengendarai gelombang kekecewaan oposisi kepada Razak yang sedang menghadapi tuduhan korupsi terkait dengan dana 1MDB.

Gelombang serupa, kata Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu juga bisa terjadi di Indonesia.

“Keinginan untuk perubahan mendapatkan momentum dalam sebulan terakhir atau lebih karena orang-orang bosan dengan Jokowi,” kata pria yang akrab disapa RR.

Terbukti pada dalam survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis 8 Januari, elektabilitas Prabowo mulai merangkak naik dari 30 persen di bulan Desember menjadi 35 persen di bulan Januari.

“Karena apa yang telah dilakukan Jokowi di bidang ekonomi, dan karena ketidakadilan dalam hal hukum terhadap sejumlah umat muslim,” terangnya.

Diakui RR, dana kampanye Prabowo-Sandi memang lebih sedikit dibanding rivalnya. Tapi dia melihat ada sesuatu keajaiban yang terjadi di luar kekuatan uang.

“Para pendukungnya menjadi lebih militan dan itu akan membawanya meraih kemenangan,” tegasnya.

“Mahathir dan Anwar Ibrahim mengalahkan Najib juga lewat militansi pendukung mereka,” demikian Rizal Ramli. [ian]