Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BKP Kementan Ajukan Proposal Evaluasi Dampak Kerawanan Pangan Di Asia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 20 Februari 2019, 23:32 WIB
BKP Kementan Ajukan Proposal Evaluasi Dampak Kerawanan Pangan Di Asia
Pertemuan APTERR ke-7/Kementan
rmol news logo Kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur yang rentan terhadap bencana alam siap membangun sistem untuk atasi kerawanan pangan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dengan menjalankan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) yang diprakarsai Tiongkok, Jepang, dan Korea.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi selaku pimpinan delegasi Indonesia mengatakan, pihaknya mengusulkan untuk menambah aktivitas baru berupa monitoring dan evaluasi dampak pelaksanaan program.

"Usulan ini sangat realistis dan penting untuk mengetahui permasalahan dan kita perbaiki bersama-sama. Sehingga kegiatan strategis ini akan semakin baik kedepannya," ujarnya, Rabu (20/2).

Dia menjelaskan bila salah satu dampak negarif bencana adalah timbulnya kerawanan pangan yang akan mempengaruhi sejumlah negara di dua kawasan Asia tersebut. Menurut Agung, tiga negara itu harus mampu menjadikan beras sebagai salah satu kebutuhan pokok utama dalam program ini. Yang mana diketahui bersama beras merupakan salah satu makanan utama bagi masyarakat Asia.

APTERR sendiri dibentuk berdasarkan prinsip kemandirian kolektif yang akan memberikan kontribusi terhadap penguatan ketahanan ekonomi nasional masing-masing negara serta ketahanan ekonomi regional dan solidaritas negara ASEAN plus three.

Dalam pertemuan APTERR ke-7 di Putrajaya, Malaysia pada 19-20 Februari 2019, Agung mengaku akan menyiapkan proposal terkait isi kerawanan pangan di Kawasan Asia.

Pertemuan yang dibuka oleh Deputi Setjen Kementerian Pertanian Malaysia Zunika Binti Mohamed dan deputi Setjen Industri Azas Tani Malaysia tersebut dihadiri perwakilan negara-negara ASEAN kecuali Singapura, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok dan APTERR Sekretariat.

Pertemuan menyepakati bahwa seluruh peserta kembali memilih Chanpithya Shimpalee sebagai general manager Sekretariat APTERR periode 2019-2021.

"Terkait dengan pembayaran operasional cost (OC) phase kedua diharapkan negara anggota APTERR segera mempercepat proses ratifikasi dan menyerahkan kepada Sekretariat ASEAN," jelas Agung. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA