Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Atasi Alih Fungsi, Pemerintah Harus Tingkatkan Produktivitas Lahan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 07 Desember 2018, 03:38 WIB
Atasi Alih Fungsi, Pemerintah Harus Tingkatkan Produktivitas Lahan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pemerintah perlu fokus pada peningkatan produktivitas lahan untuk mengatasi alih fungsi yang sudah banyak terjadi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Arief Nugraha mengatakan, alih fungsi lahan semakin menyulitkan tercapainya swasembada pangan. Namun peningkatan produktivitas lahan bisa dilakukan untuk tetap mendukung produktivitas pertanian nasional.

Dia menjelaskan, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Pertama, pemerintah harus memperhatikan ketersediaan akses irigasi sebagai sumber pengairan dari lahan-lahan pertanian. Lahan yang memiliki akses irigasi, biasanya akan cenderung memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Berikutnya adalah penggunaan pupuk yang tepat.

"Penggunaan pupuk dapat memacu hasil produktivitas lebih tinggi karena pupuk memberikan nutrisi tambahan terhadap tanah dan tanaman yang ditanam. Perlu diingat agar hasil maksimal, maka perlu menggunakan pupuk yang berkualitas tinggi. Hal ini ditambah lagi dengan penggunaan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan dari tanah tersebut," jelas Arief kepada redaksi, Jumat (7/12).

Berikutnya, penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida dengan dosis yang tepat dapat membantu menjaga hasil panen dari serangan hama. Serangan hama dapat menyebabkan lahan pertanian gagal panen. Dosis yang tepat merupakan hal yang penting dalam penggunaan pupuk dan pestisida. Jika penggunaan pupuk terlalu banyak, maka akan berdampak pada penurunan kualitas lahan tersebut dan berdampak pada produktivitas kedepannya dikarenakan terlalu banyaknya kandungan kimia didalam tanah tersebut.

"Oleh karena itu, saat ini sedang digencarkan penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah. Penggunaan pestisida jika terlalu banyak juga akan membuat hama pertanian akan semakin kebal terhadap pestisida kedepannya. Penggunaan pestisida terlalu banyak juga tidak baik untuk kualitas pada hasil panen nantinya," papar Arief.

Yang keempat adalah penggunaan benih varietas unggulan, benih dengan kualitas tinggi mampu menghasilkan meningkatkan produksi. Benih kualitas tinggi akan menghasilkan produktivitas tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan benih biasa.

Target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah semakin sulit untuk dicapai. Salah satu penyebabnya adalah luas lahan pertanian yang tidak memadai. Hal ini dibuktikan dari data Bank Dunia pada 2017 yang menyebutkan hanya 31,5 persen atau 570.000 kilometer persegi lahan di Indonesia yang digunakan untuk pertanian.

Thailand memiliki lahan pertanian seluas 221.000 kilometer persegi atau 43,3 persen dari total lahannya. Sementara itu Australia menggunakan 52,9 persen lahannya untuk pertanian atau seluas 4 juta kilometer persegi. Negara dengan penduduk terbanyak di dunia yaitu China memiliki lahan pertanian seluas 5 juta kilometer persegi atau 54,8 persen dari total luas lahannya. Perbandingan rasio penduduk dengan lahan di Indonesia adalah satu orang banding 0,22 hektare, Thailand satu banding 0,32 hektare, Australia satu banding 16,67 hektare, dan China satu banding 0,35 hektare. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA