Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi menjelaskan, metode perjuangan rakyat Papua menuntut kemerdekaan ini terbagi dua, yakni gerakan bersenjata dan damai.
"Gerakan ini sepanjang sepengetahuan saya masih terpisah-pisah, tidak dalam kesatuan gerak," katanya berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/12).
Menurut dia, harus ada
win-win solution dari kedua pihak atas konflik berkepanjangan di tanah Papua.
"Metode kekerasan itu sudah kuno, karena dia akan melahirkan perlawanan baru," tegasnya.
Akhir pekan lalu, gerombolan bersenjata membantai para pekerja proyek Trans Papua oleh OPM di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Bin Firman menekankan, meski membuka ruang untuk dialog, hukum harus tetap ditegakkan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
"Prosesnya harus dilakukan secara terbuka. Jangan mengirim pasukan untuk menyerbu seperti yang sudah-sudah, lakukan secara persuasif," pungkasnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: