Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dukung Pahlawan Pangan, BKP Kementan Siapkan Rp 10 Miliar Untuk Perbaiki Distribusi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 12 November 2018, 02:49 WIB
Dukung Pahlawan Pangan, BKP Kementan Siapkan Rp 10 Miliar Untuk Perbaiki Distribusi
Foto/RMOL
rmol news logo Petani adalah pahlawan pangan nasional. Keberhasilan Indonesia menghentikan laju impor jagung sejak 2017 tak lain karena kerja keras petani.

"Petani adalah pahlawan pangan nasional," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi saat menghadiri panen raya jagung di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (11/11).

Agung mengatakan bahwa Kementan mendukung keinginan petani untuk menghentikan impor. Untuk mendukung kebijakan itu, dia berharap Bulog juga ikut berperan aktif, misalnya jadi penengah antara petani jagung dan peternak ayam petelur. Caranya dengan berperan aktif menyalurkan jagung dari daerah yang surplus ke daerah yang membutuhkan.

"Tolong Bulog berkomunikasi dengan peternak di Blitar, kita kurang berkomunikasi saja selama ini. Bulog yang akan memfasilitasi," ujar Agung.

Menurut Agung, pihaknya tidak akan lagi sepenuhnya menyerahkan persoalan distribusi kepada Bulog. Kementan rencananya akan menganggarkan dana Rp10 miliar untuk mempercepat distribusi. Namun anggaran hanya akan diturunkan bila terjadi anomali harga seperti saat ini di mana jagung dihargai sampai angka Rp 5.400 per kilogram.

"Pemerintah bisa mengandalkan Bulog atau BKP yang menjembatani. BKP akan menganggarkan Rp 10 miliar tahun depan untuk membiayai distribusi. Ini hanya terjadi di musim tertentu. Jadi, begitu harga rendah Bulog serap dan saat harga tinggi Bulog langsung sebar ke masyarakat. Tapi kalau memang Bulog mengaku kesulitan maka Kementan akan turun tangan untuk urusan distribusi ini," paparnya.

Kepala Subdivre Bulog Jember Wiwit Indratno yang hadir dalam acara tersebut berjanji akan segera menemui kepala Subdivre Bulog Blitar agar peternak asal kabupaten tersebut segera mendapat pasokan jagung dari Jember. Dia mengakui selama ini Bulog tidak pernah menjembatani pertemuan antara petani jagung dan peternak karena cara itu tidak ada dalam sistem mereka. Selain itu, membeli jagung saat harga tinggi juga akan membebankan keuangan Bulog.

"Kami akan segera komunikasikan dengan kasubdivre Blitar secepatnya," katanya.

Sementara, Andi selaku pemilik UD Salsa Mulia yang berkecimpung dalam jual beli jagung menambahkan bahwa selama ini jumlah stok jagung di wilayahnya cenderung surplus. Sebanyak 400 ton jagung masuk ke gudang Andi setiap pekan. Kebanyakan pembeli yang datang adalah perusahaan besar, sedangkan peternak hanya sedikit bahkan cenderung minus.

"Kalau pembeli peternak sedikit sekali, paling satu truk saja. Paling banyak yang beli perusahaan besar dari Surabaya biasanya buat pakan. Karena mau musim hujan diharapkan semua jagung laku cepat," ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua Kelompok Tani Kerta Sejahtera Muhammad Subhan. Menurutnya, ratusan ton jagung yang ada di desanya menunggu pembeli, baik pengusaha atau peternak ayam petelur. Dan secara khusus, dia berharap agar pemerintah menghapus kebijakan impor jagung tahun ini.

"Kalau impor jagung maka petani akan jatuh lagi. Produksi tinggi dan harga bagus. Ratusan ton ada di gudang-gudang petani yang ada di sini," tutup Subhan. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA