Pemerintah Pelototi Harga Beras

"Di dalam rakortas diputus­kan akan menggelar operasi pasar. Kami (Satgas) akan men­gawal, mengamankan stabilisasi pangan. Lewat operasi pasar, kami harapkan harga bisa se­suai dengan yang ditetapkan, terjangkau oleh masyarakat," ungkap Kepala Satgas Pangan Irjen Setyo Wasisto di Jakarta, kemarin.

Setyo menginstruksikan ke­pada masing-masing Satgas di daerah untuk segera berkoor­dinasi dengan pemangku ke­pentingan (stakeholder) terkait untuk menjaga stabilitas harga pangan. Menurutnya, berdasar­kan pengalaman, siklus naik dan turun harga pasti terjadi pada akhir tahun. Kenaikan bisa disebabkan karena pasokan terlambat dan faktor macam-macam lainnya. Tetapi, yang terpenting kenaikannya tidak signifikan.

"Kalau produksi (ada) semoga bisa terjaga (harganya) khusus­nya komoditas-komoditas yang sangat dibutuhkan menjelang Natal seperti tepung terigu, telur, daging, daging ayam, kemudian bawang merah," ujarnya.

Dari pantauan Satgas selama dua minggu terakhir, menurut Setyo, ada kenaikan harga ter­hadap beberapa bahan pangan salah satunya beras. Namun kenaikannya tidak terlalu sig­nifikan. Kendati begitu, kenai­kan beras ikut menyumbang inflasi. Oleh sebab itu untuk beras sebetulnya tidak boleh terjadi kenaikan. Harga stabil lebih baik.

Direktur Utama PT Food Sta­tion Tjipinang Jaya Arief Prase­tyo Adi mengungkapkan, saat ini harga beras masih stabil. Harga beras medium sekitar Rp 8.700 per kg. Sedangkan, untuk jenis premium sekitar Rp 10.500-Rp 12.500 per kg. ***