Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mondar-mandir Di GBK, Ojek Disabilitas Dinaiki Penonton

Melihat Alat Transportasi Asian Para Games 2018

Selasa, 09 Oktober 2018, 10:12 WIB
Mondar-mandir Di GBK, Ojek Disabilitas Dinaiki Penonton
Foto/Net
rmol news logo Perhelatan Asian Para Games 2018 dibuka pada sabtu (6/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Sebanyak 40 motor roda tiga mondar-mandir di dalam kawasan stadion demi mengangkut para penyandang disabilitas.

Kemarin siang, tiga ojek penyandang disabilitas duduk santai di bawah tenda yang terse­dia di depan Gate 5 SUGBK. Mereka menunggu pengunjung yang akan menonton berbagai pertandingan.

Lama menunggu, akhirnya datang lima pengunjung yang akan menonton pertandingan bulu tangkis. Para pengunjung yang berasal dari satu keluarga ini, bukan penyandang disabili­tas. "Naik saja Pak, selain disabilitas juga boleh naik, kok," sapa Tobing, salah satu ojek disabilitas.

Kendaraan yang digunakan Tobing bukan sepeda motor biasa. Motor jenis matic miliknya telah dimodifikasi khusus dengan menambah sespan (bak terbuka) di sisi kirinya. Sespan yang terbuat dari besi bercat hi­tam itu, cukup besar untuk men­gangkut penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda.

Selain sepeda motor dengan sespan, ada pula sepeda motor yang hanya dimodifikasi men­jadi beroda tiga. Roda di belakang ditambah satu untuk menjaga keseimbangan. Sepeda motor tersebut untuk penyandang disabilitasyang bukan pengguna kursi roda.

"Kami memang mempriori­taskan pengunjung penyandang disabilitas. Kalau tak ada, siapapun bisa naik dan akan kami antar ses­uai tujuan," ujar Tobing kembali.

Setelah penumpang naik ke atas sespan, Tobing menarik gas pelan-pelan menuju venue Bulu Tangkis yang lokasinya cukup jauh dari Gate 5.

Setelah mengantar pengun­jung ke venue tersebut selama 15 menit, Tobing lantas kembali ke Gate 5 sembari menunggu pen­gunjung lain yang akan menggu­nakan jasanya. "Dari jam 8 pagi sudah ada 6 orang yang naik. Kami terus di sini sampai jam 8 malam," sebut Tobing.

Bagi pengunjung biasa, bisa juga menggunakan fasilitas Bus Transjakarta yang disediakan panitia. Bus berdeck rendah itu dipusatkan di beberapa pintu masuk, diantaranya pintu masuk 5, 6, dan 7. Seluruh Bus Transjakarta menyusuri seluruh venue.Mulai dari Parkir Timur (East Park), Istora Senayan, Aquatic, Hockey, Archery, Basketball Hall, Madya Stadium, Tennis Indoor, Parkir D, Plaza Timur (East Plaza) 14 GBK, Parkir A(Park A), lalu kembali ke Parkir Timur.

Tobing mengaku berasal dari Difable Motorcycle Community (DMC) dan diajak panitia mem­bantu masalah transportasi sela­ma pagelaran Asian Para Games di SUGBK.

"Saya mengantar penumpang sejak 4 Oktober sampai 13 Oktober atau penutupan Asian Para Games," ucapnya.

Seluruh penumpang yang menumpang ojek disabilitas, kata Tobing, tidak ditarik biaya alias gratis. "Nantinya panitia akan membayar kami Rp 500 ribu se­hari. Sekarang baru dikasih uang makan dan bensin," ujar Tobing.

Selama pagelaran Asian Para Games, Tobing mengatakan, tinggal di mess di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. "Pulang-pergi kami naik Bus Transjakarta. Motor k ami tinggal di sini (GBK)," ujar pria yang tinggal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan ini.

Salah seorang penyandang disabilitas, Fuad memanfaatkan fasilitas ojek disabilitas untuk menonton pertandingan bulu tangkis. Pasalnya, ojek tersebut cukup mudah digunakan karena bisa memuat kursi roda. "Kalau naik Bus Transjakarta harus dibantu dulu sama petugas, baru bisa naik," ucapnya.

Menurut Fuad, adanya ojek disabilitas, membuat dirinya tidak perlu mengeluarkan ban­yak tenaga untuk bisa masuk ke dalam venue.

"Kalau harus mengayuh pakai tangan, berat. Kalau naik ini jadi lebih terbantu," tutur pria asal Depok, Jawa Barat ini.

Koordinator ojek disabilitas, Ivo Syahdan mengatakan, ojek disabilitas ini mulai melayani penonton Asian Para Games 2018 di area GBK sejak Sabtu (6/10). Dirinya bersama teman-temannya bersiaga di sejumlah titik penjemputan dan mengantar penumpang ke tujuan.

"Kami fokus melayani penumpangdisabilitas, karena penonton yang membawa kendaraan tidak bisa masuk sampai ke venue," kata Ivo.

Menurut Ivo, seluruh penon­ton Asian Para Games 2018 yang membawa kendaraan, diarahkan lewat Pintu 10 atau ke Parkir Timur lewat pintu 7.

"Tugas kami mengantar pe­nonton disabilitas setelah me­markirkan kendaraannya menuju venue," ujarnya.

Ivo menambahkan, para ojek disabilitas ini bersiaga di se­jumlah titik, yakni Pintu 10, area parkir khusus, Pintu 6 dan Pintu 5, serta Parkir Timur sebagai titikkumpul. "Kami menyediakan tiga unit ojek disabilitas di setiap titik dan 15 sepeda motor di Parkir Timur," ucapnya.

40 Motor Modifikasi Memberi Layanan Transportasi

Direktur Transportasi INAPGOC Adrianto Djokosoetono mengatakan, para pemilik kendaraan roda tiga memberikanlayanan trans­portasi bagi pengunjung dis­abilitas yang akan menyak­sikan pertandingan selama pagelaran Asian Para Games di kawasan GBK.

"Asian Para Games ini pesta olahraga bagi sau­dara-saudara disabilitas dan bukan hanya atlet maupun official yang terlibat," ujar Adrianto.

Andrianto juga menga­jak masyarakat penyandang disabilitas dilibatkan secara aktif agar lebih merasakan atmosfir pesta olahraga terbe­sar se Asia ini. "Termasuk pengunjung atau penonton disabilitas," harap dia.

Sejauh ini, kata Andrianto, sudah ada 40 unit motor dengan modifikasi khusus milik individu penyandang disabilitas yang memberi layanan transportasi bagi penonton disabilitas di GBK. "30 mo­tor berasal dari Jakarta dan 10 kendaraan lainnya dari Yogyakarta," sebutnya.

Kebetulan penyandang disabilitas yang berada di Yogyakarta, lanjut dia, memang sudah memiliki layanankhusus ojek disabili­tas. "Mereka kita undang ke Jakarta untuk turut berparti­sipasi," tambahnya.

Andrinto mengatakan, ojek kendaraan roda tiga ini, memulai aktivitasnya di kawasan GBK mulai pembukaan hingga berakhirnya perhelatan. Mereka akan mengantar pengunjung ke venue-venue yang ada di kawasan GBK dan gratis.

"Mereka mulai beroperasi dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB," ujarnya.

Terkait masih adanya pe­nyandang disabilitas yang kesulitan menaiki Bus Transjakarta, Andrianto membenarkan bahwa bus ini mempunyai dek agak tinggi, kendati ramp sudah dibuka dari dalam bus, tidak cukup rendah bagi para penyandang disabilitas.

"Jadi, prioritas kami yang kursi roda pakai ojek disabili­tas. Kedua, pakai buggies (golf car)," sarannya.

Soal ketepatan waktu, dia mengklaim sudah sesuai denganyang diharapkan. Namun, Andrianto mengakui, masih ada keterlambatan soal jadwal kedatangan bus.

"Target kami 45 sampai 55 menit. Kami akan monitor terus," pungkasnya.

Latar Belakang
Asian Para Games Diikuti 3 Ribu Peserta Dari 43 Negara
Asian Para Games 2018 dibu­ka Pada Sabtu (6/10). Ajang olahraga bagi para penyandang disabilitas terbesar se-Asia ini, diikuti sekitar 3 ribu peserta dari 43 negara. Mereka bertanding pada 18 cabang olahraga.

Kejuaraan pendamping Asian Games ini, juga menjadi kuali­fikasi bagi atlet yang akan turun di Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Untuk kelancaran macaratersebut, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 300 Bus Transjakarta gratis bagi warga yang ingin menyaksikan ajang Asian Para Games 6-13 Oktober 2018. Pengunjung dapat naik secara gratis pada Sabtu dan Minggu.

Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 300 Bus Transjakarta ramah disabilitas, yang terdiri 200 unit low entry bus dan 100 unit high entry bus.

"Ini semua untuk menyukses­kan even olahraga para penyan­dang disabilitas," ujar Budi.

Saat Asian Games beberapa waktu lalu, kata Budi, pihaknya mengangkut kurang lebih 700 ribu orang. Dari jumlah tersebut, delapan persennya merupakan penyandang disabilitas.

"Kami ingin memberi layanan yang lebih kepada teman-teman disabilitas," tandasnya.

Budi menambahkan, Transjakarta ingin membuktikan layanan moda transportasi yang bisa memenuhi kebutuhan se­luruh pelanggan. Tak hanya itu, untuk menyukseskan Asian Para Games, dia juga menegaskan bahwa TransJakarta akan mem­berikan tiket gratis bagi peng­gunanya. "Selama ajang Asian Para Games digelar, pada Sabtu dan Minggu, kamiakan menggratiskan tiket TransJakarta," tandasnya.

Layanan gratis ini, menurut Budi, berlaku di seluruh koridor Transjakarta, baik Bus Rapid Transit (BRT) maupun non-BRT. "Gratis tidak begitu impact (berdampak) karena Sabtu dan Minggu, biasanya cuma 500 ribuan. Kalau meningkat juga tidak memecahkan skor yang baru. Tapi, perkiraan kita 700 ribu hari biasa," sebutnya.

Namun, Budi mengaku op­timis target 1 juta penumpang dapat tercapai hingga akhir tahun ini. "Kita akan kejar terus. Memang tak mudah mengejar angka 1 juta, tapi kami sudah capai 721 ribu dibanding dulu 450 ribu saat diumumkan. Ada kenaikan 70 persen," kata dia.

Untuk mencapai target, Budi mengaku akan selalu meningkat­kan pelayanan kepada penump­angnya. "Kita terus berusaha menyiapkan segala macam hal supaya masyarakat bukan hanya melihat bus kami yang baik, tapi mereka juga merasakan bahwa pelayanan kami sudah baik sep­erti sebelumnya," harapnya.

Kepala Bidang Humas PT Transjakarta, Wibowo me­nambahkan, ada 300 bus untuk atlet dan ofisial yang menginapdi Kemayoran, menuju ke 10 venue pertandingan. Seperti, Gelora Bung Karno, Tanjung Priok Sport Hall, Jakarta International Expo, Balai Kartini, Jaya Ancol Bowling Center, Ecovention Ancol, Balai Sudirman, Popki Cibubur, Klub Kelapa Gading dan Cempaka Putih Sports Hall.

Selama Asian Para Games 2018 ini, kata Wibowo, Bus Transjakarta reguler beroperasi secara normal, hanya saja di akhir pekan, masyarakat diberi­kan kemudahan dalam meng­gunakan Bus Transjakarta.

"Sabtu dan Minggu bisa menggunakan Bus Transjakarta secara gratis," ujarnya.

Sedangkan Direktur Revenue and Sponsor Inapgoc, Hasina Hakim mengungkapkan, penda­patan Inapgoc dari 49 sponsor yang turut membantu Asian Para Games 2018. "Fresh money hanya dari BRI yang diberikan sekitar Rp 10 miliar. Kalau yang lainnya belum, sekarang yang sudah approve ada 49 sponsor," klaim Hasina sebelum ajang ini dimulai. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA